Penggunaan Ungkapan dan Peribahasa

Dalam berpidato,kamu dapat menggunakan ungkapan atau peribahasa untuk memengaruhi pendengar.Berikut ini akan dibahasa mengenai ungkapan dan pribahasa.  
UNGKAPAN
Ungakapan adalah kata bentuk atau gabungan kata yang maknanya tidak dapat ditelusuri dari makna kata pembentuknya. bedasarkan maknanya, ungkapan dapat digolongkan menjadi :
  • Ungkapan dengan kata-kata biasa;muncul sebagai ungkapan ekspresif (luapan perasaan sesaat ). ketika seseorang menghadapi sesuatu Masalah,Kesulitan,Kesenangan. Misalnya : habis. 
Contohnya : Habislah saya,sampai hari ini belum bisa menepati janji saya pada ayah.
  • Ungkapan berupa idiom : adalah ungkapan yang di dalamnya terdapat kata majemuk, yaitu gabungan makna baru,misalnya : ringan kepala.
Contohnya : Usman terkenal ringan kepala,tidak heran kalau nilai ulangannya selalu baik.
Ringan Artinya : mudah menangkap mengerti dan memahami mata pelajaran.

Peribahasa 

Peribahasa adalah gabungan dari beberapa kata hingga membentuk sebuah konstruksi tetap burupa frase,klausa atau kalimat yang mengandung makna tertentu sebagai pesan kepada orang lain.

Bedasarkan isinya,peribahasa digolongkan menjadi :
Bidal : adalah peribahasa yang mengandung nasihat,sindiran dan peringatan tentang ajaran kebaikan untuk dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Contoh : Berjalan peliharalah kaki,berkata pelihara lidah artinya : berhati-hati dalam bertindak.

Perumpamaan adalah peribahasa yang mengandung perbandingan perumpamaan dikelompokkan menjadi dua yaitu :
  • Perumpamaan tertutup adalah perumpamaan yang didahului dengan kata penanda perbandingan misalnya : Umpama,seperti,laksana,bak,bagai.
Contoh : bagai air didaun talas 
Artinya : ujapan dan janji tidak bisa di pegang karena selalu berubah.

Perumpamaan terbuka adalah perempaan yang tidak diketahui (diikuti) kata perbandingan .
Contoh : habis manis sepah dibuang.
Artinya : sesuatu ditelantarkan setelah tidak bermanfaat.