Puisi Lama Pantun Mengalami Variasi Perubahan Bentuk Rupa


Sebagai puisi lama, pantun mengalami variasi bentuk rupa perubahan jumlah baris tiap baitnya,berdasarkan perubahan tersebut , pantun dikelompokkan menjadi berikut.
  • Pantun biasa : tap bait terdiri atas 4 baris.

Contoh :


Karena apa binasa padan,
kalu tidak karena paku.
Karena apa binasa badan,
kalau tidak karena aku.
  •  Pantun kilat atau disebut juga karmina : tiap bait terdiri atas 2 baris. Karmina dianggap sebagai penyingkatan dari pantun biasa menjadi 1 baris sampiran dan 1 baris isi.

Contoh :


Ujung bandul dalam semak,
Kerbau mandul banyak anak.
  • Pantun berkaitan atau pantun rantai : baris-baris dalam bait sebelumnya diulang dalam bait berikutnya.

Contoh :


Buah ara batang dibantun,
mari dibantun dengan perang.
Hai saudara dengarlah pantun,
pantun tidak mengata orang.
Mari dibantun dengan perang,
berangan besar di dalam padi.
Pantun tidak mengata orang,
jangan curiga di dalam hati.

  • Pantun talibun : tiap bait terdiri lebih dari 4 baris tetapi selalu genap mungkin 6,8, atau 10 baris.
Contonnya :

Rama-rama di surau gadang,
surat jatuh ke balik tabir,
pipit senandung makan padi.
Selama tuan dirantau orang,
obat jauh penyakit mampir,
sakit ditanggung seorang diri.

Sementara berdasarkan isinya dibedakan pantun anak-anak,pantun muda-mudi, dan pantun tua.