Empat Keistimewaan dari Misi Dakwah Hasan al-Banna

Setidaknya ada empat keistimewaan dari missi dakwah Hasan al-Banna yang dijadikan  alasan untuk mengadakan studi komprehensif terhadapnya dan gerakannya.  Pertama, keterpaduan program dakwahnya yang mencakup  berbagai aspek kehidupan sosial.  Kedua bentuk organisasi yang didirikannya untuk dakwah ini dengan manajemen yang ketat dan disiplinnya yang kuat. Ketiga, vissi dan missi organisasi ikhwan (ukhuwwah) musliminnya yang jelas dan himbauan serta gayanya simpati dan ajakannya yang merakyat.  Keempat, Ketangguhan dirinya dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kepekaannya dalam menyikapi perkembangan dan modernisasi  yang terjadi .

Keempat faktor diatas merupakan kelebihan dakwah yang diupayakan dan melekat pada diri Hasan al-Banna. Semua itu  berjalan seiring dan sejalan yang ditunjang pula oleh kemapanan dirinya yang dialaminya dari pengalaman hidupnya dalam menjalankan dakwah Islamiyah itu. Dengan gaya al-Banna yang khas dan ketegarannya dalam menghadapi berbagai gangguan dan hambataan, baik dari penguasa maupun dari rakyat dan kalanagan lainnya yang tidak menyenangi dakwahnya, sehari demi sehari dakwahnya menampakkan hasil yang menggembirakan. Ia menyampaikan dakwah dalam berbagai peluang dan kesempatan tanpa membatasi tempat dan suasana.

    Langkah yang ditempuh oleh al-Banna dalam upaya membangun masyarakat melaui dakwah dan ikhwanul musliminnya, adalah dimulai dari pembentukan individu, yaitu dari pembinaan rumah tangga yang sakinan yang disinari oleh pendidikan agama yang mantap.  Untuk pembentukan rumah tangga yang mantap dan sakinah itu tidak hanya terfokus pada pembinaan mentalnya, tetapi juga harus diperhatikan pembinaan ekonomi.  Dari keluar-keluarga yang tanggu itulah akan lahir warga negara yang kuat pula. Dari pembinaan rumah tangga itulah pada gilirannya akan memunculkan negara yanmg kuat dan tangguh. 

        Dalam pada itu dakwah Hasan al-Banna yang sudah menampakkan hasilnya dalam beberapa sisi. Ia  membangun sarana untuk kersejahteraan masyarakat,  berhasil mernyadarkan masyarakat betapa pentingnya ilmu agama di rumah tangga dan bernegara, ia juga telah membina kader dalam jumlah yang besar, namun Hasan al-Banna pada akhirnya berhadapan dengan penguasa berseberangan politik dengan al-Banna, akhirnya al-Banna menghabiskana kehidupannya di tiang gantungan.  Tulisan ini hendak melihat dan mengkaji bagaimana strategi  Hasan al-Banna melancarkan dakwahnya dalam masyarakat dan bagaimana pula kiat-kiat yang ditempuhnya.   Tulisan ini diharapkan dapat menjadi kajian awal bagi pembaca guna diadakan kajian yang lebih mendalam lagi.