Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi
Pola pengembangan paragraf deskripsi dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari cara pandang penulis terhadap objek dan teknik perincian objek.
1. Berdasarkan Cara Pandang Penulis
Berdasarkan cara pandang penulis terhadap objek, paragraf dibedakan menjadi berikut ini.A. Paragraf Deskripsi Pola Spesial
Paragraf ini dekembangkan berdasarkan tinjauan terhadap objek dari segi ruang dan waktu, Penulis menguraikan benda, hal, atau peristiwa terutama mengenai letak, unsur-unsur yang dimiliki, dan batas-batasnya. Paragraf ini tidak melibatkan hadirnya tokoh sehingga tidak terbentuk sudut pandang.Contohnya seperti berikut in.
Penyakit moya-moya pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1960. Setelah itu. ditemukan pada perorangan di Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Afrika meski frekuensinya amat jarang. Di Jepang pun, menurun statistik, kemungkinan munculnya penderita "hanya" 5 pada setiap satu juta penduduk. Namun, di negara ini moya-moya adalah dampak dari gen abnormal yang diturunkan. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak meski juga dapat terjadi pada orang dewasa. Gejala awal biasanya berupa semacam stroke ringan yang disebut transient ischemic attack dengan dampak kejang. melemah otak, sampai kelumpuhan separuh tubuh.Sumber: Kompas, Jumat 24 November 2006
Paragraf Deskripsi Pola Sudut Pandang
Paragraf ini disusun dengan menghadirkan tokoh yang menduduki tempat atau posisi tertentu dalam objek. selanjutnya, tokoh itulah yang memberikan gambaran secara rinci tentang hal, benda, atau peristiwa dalam paragraf.Contohnya seperti berikut ini.
Berhubungan saya baru saja menjalani operasi sinustis, saya ingin berbagi dengan teman-teman semua. Penyakit ini meruapakan gangguan yang terjadi pada saluran pernapasan di hidung. Adanya malfungsi terhadap kutup udara di hidung yang menyebabkan seringnya penderita sinustis mengalami pilek atau hidung tersumbat. Sering kali pilek diasosiasikan dengan penyakit ringan. Masalahnya ketika penderita sinustis mengalami pilek setiap pagi. Sementar, kutup udara itu tidak bekerja dengan baik. Akibatnya cairan yang menyumbat hidung tersebut berkumpul di wajah. Pertama-tama di pipi kemudian di dahi, dan ketika sudah terlalu lama tidak diatasi maka cairan tersebut akan sampai di otak. Fatal akibatnya jika cairan tersebut bisa sampai di otak. Ketika cairan tersebut harus dikeluarkan maka operasi adalah satu-satunya jawaban.Sumber: www.pintunet.com dengan pengubahan seperlunya
Cara Pandang Penulis Terhadap Objek & Teknik Objek |