Berikut Ini Manfaat, Hambatan, Beserta Cara Mengatasi Kendala dalam Menulis Cerpen.
ide atau gagasan cerpen dapat bersumber dari pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain. Naning Pranoto mengatakan bahwa sekitar 70% certia dalam cerpen biasanya ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, selebihnya imajinasi.
Menurut Naning Pranoto, ada beberapa manfaat menulis cerpen, yakni sebagai berikut:
Menulis Cerita Pendek
Cerpen merupakan cerita pendek, tetapi menyelesaikan semua tema dan persoalan secara tuntas dan utuh. sejak awal cerita (opening) ditulis secara menarik dan mudah diingat oleh pembacanya. kemudian, pada bagian akhir cerita (ending) ditutup dengan suatu kejutan (surprise).ide atau gagasan cerpen dapat bersumber dari pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain. Naning Pranoto mengatakan bahwa sekitar 70% certia dalam cerpen biasanya ditulis berdasarkan pengalaman pribadi, selebihnya imajinasi.
Menurut Naning Pranoto, ada beberapa manfaat menulis cerpen, yakni sebagai berikut:
- Berekspresi melalui karya tulis yang indah dan berjiwa, sebagai media karya tulis yang indah dan berjiwa, sebagai media untuk mengasah kepekaan emosional dan penguasaan bahasa.
- Rekreasi atau terapi jiwa yang sehat melalui pengembaraan "feelings" imajinasi, bahkan spiritual dalam tingkat tertentu.
- Media untuk mempelajari kebesaran dan keangungan Yang Maha Esa, manusia, dan alam serta semua isinya berikut kekuatannya.
- Melatih diri mengeksplorasi kata dengan segala makna, fungsi, dan berbagai sisi keindahannya maupun ketajamannya.
- Media pembelajaran untuk berkarya melalui karya-karya tulis kreatif, seperti menulis novel, naskah drama, skenario film, scrip TV-Program, teks-teks iklan, seni rupa dan puisi (termasuk lirik lagu).
Hambatan-hambatan yang harus dihindari dalam menulis cerpen, yakni sebagai berikut:
a. Kendala- * Tindakan percaya diri (merasa tidak berbakat)
- * Takut salah atau malu-malu
- * Meras tidak punya (ada) ide
- * Miskin atau kurang mempunyai perbendaharaan kosa kata
- * Tidak tahu memulainya dari mana ( merasa tidak bisa membuat opening Pembukaan)
- * Sulit membuat pembukaan
- * Ragu-ragu karena merasa kekurangan bahan
- * Berhenti di tengah jalan, malas melanjutkan
- * Mengulang ulang penulisan
- * Tidak bisa membuat eding/pengakhiran cerita
- * Dihantui "panjang karangan" ( jumlah halaman )
- * Dibebani pesan/mengejar nilai (khususnya para siswa-siwa)
- * Dibebani "selera pasar" (takut tidak dijual)
Mengatasi Kendala
- Siap saja dapat menulis cerpen, asalkan mau berlatih secara berkesinabungan dan disiplin.
- Banyak membaca dan bergaul untuk memperkaya materi yang ditulisnya sebagai cerpen.
- Materi yang ditulis tidak hanya bersumber dari imajinasi belaka, tetapi didukung oleh fakta (peristiwa yang terjadi di sekitar kita dan data yang telah didokumentasikan ) + pengalaman pribadi.
- Banyak membaca, bergaul, diskusi, memahami orang-orang sekitar dan lingannya ( masalah psikologi dan sosiologi)
- Bebaskan diri dari beban: tidak percaya diri, malu, takut salah.
- Tanamkan ambisi jadi pengarang Aku bisa!
- Tidak ragu-ragu memulai menulis, melanjutkan dan mengakhirinya.
