Banyak orang sering keliru memahami istilah teks dan wacana. Tek lebih dekat maknanya kepada bahasa tulis, sedangkan wacana lebih dekat kapada bahasa lisan. Oleh karena itu, secara umum, teks selalu dipahami sebagai naskah tertulis, bukan naskah lisan. Di bidang tulis-menulis, biasanya teks bersifat monolog dan tidak interaktif, tetapi wacana bersifat dialog dan interaktif. Teks dapat disejajarkan dengan naskah atau tulisan yang berisi materi tertentu, seperti teks atau naskah kuliah dan teks atau naskah pidato (tidak ada naskah lisan).
Perbedaan kedua istilah itu sebenarnya terletak pada pemakaian nya. atas dasar perbedaan pemakaian itu pula muncul istilah analisis teks dan analisis wacana. Objek kajian analisi teks ialah bentuk bahasa (kosakata dan kalimat), sedangkan objek kajian analisis wacana memasukkan juga analisis mengenai konteks wacana itu.
Teks merupakan esensi wujud bahasa. Artinya, teks direalisasikan atau diwujudkan dalam bentuk wacana dan lebih bersifat konsep tual (van Dyk dalam Nababan, 1987:64). atas dasar itu muncullah pemahaman mengenai tek lisan dan teks tertulis, yang keduanya sepadan dengan istilah wacanan lisan dan wacanan tertulis.
Meskipun teks yang dituliskan seakan-akan terdiri atas kata dan kalimat, sebenarnya sebuah teks terdiri atas sejumlah makna yang menyatu. Karena sifatnya sebagai satuan makna itulah, teks harus dipandang dari dua sisi secara bersamaan, yakni dari sisi hasil (produk) dan dari sisi proses (Halliday dan Hassn 1989:10). Teks dianggap sebagai hasil (produk) karena teks menjadi keluaran (output), yang dapat diterapkan dan dipelajari, memiliki susunan tertentu serta dapat dijabarkan ke dalam istilah yang bersistem. Teks dianggap sebagai proses karena teks merupakan suatu proses pemilihan makna yang berlangsung terus menerus sampai terjadi satuan makna yang utuh dan selesai. Setiap perangkat pilihan itu membentuk lingkungan bagi perangkat pilihan yang lanjut.
Perbedaan kedua istilah itu sebenarnya terletak pada pemakaian nya. atas dasar perbedaan pemakaian itu pula muncul istilah analisis teks dan analisis wacana. Objek kajian analisi teks ialah bentuk bahasa (kosakata dan kalimat), sedangkan objek kajian analisis wacana memasukkan juga analisis mengenai konteks wacana itu.
Teks merupakan esensi wujud bahasa. Artinya, teks direalisasikan atau diwujudkan dalam bentuk wacana dan lebih bersifat konsep tual (van Dyk dalam Nababan, 1987:64). atas dasar itu muncullah pemahaman mengenai tek lisan dan teks tertulis, yang keduanya sepadan dengan istilah wacanan lisan dan wacanan tertulis.
Meskipun teks yang dituliskan seakan-akan terdiri atas kata dan kalimat, sebenarnya sebuah teks terdiri atas sejumlah makna yang menyatu. Karena sifatnya sebagai satuan makna itulah, teks harus dipandang dari dua sisi secara bersamaan, yakni dari sisi hasil (produk) dan dari sisi proses (Halliday dan Hassn 1989:10). Teks dianggap sebagai hasil (produk) karena teks menjadi keluaran (output), yang dapat diterapkan dan dipelajari, memiliki susunan tertentu serta dapat dijabarkan ke dalam istilah yang bersistem. Teks dianggap sebagai proses karena teks merupakan suatu proses pemilihan makna yang berlangsung terus menerus sampai terjadi satuan makna yang utuh dan selesai. Setiap perangkat pilihan itu membentuk lingkungan bagi perangkat pilihan yang lanjut.