Teknik-Teknik Produksi
Bersamaan dengan munculnya kapitalisme, apa yang disebut Revolusi Industri membari peluang cara-cara bekerja yang baru dan menghasilkan barang-barang yang dilembagakan. Kemajuan teknologi yang cepat mendorong kepada manufaktur berskala besar yang dilokasikan di tempat kerja yang telah ditentukan pabrik dan organisasi produksi menjadi objek perhitungan rasional. Sistem pabrik melibatkan banyak pekerja yang diorganiasi secara sistematik dan terkendali, dengan pemisahan proses produksi menjadi tugas-tugas yang tersepialisasi dengan jelas dalam pengaturan ini.
Kemudian, dan dengan kemajuan teknologi lebih lanjut, teknik teknik produksi massal modern menjadi semakin canggih, yang mencapai puncak dalam apa yang disebut Fordisme-organisasi yang rasional dan efisien dalam pabrikan (manufacturing). (istilah ini berasal dari pendiri pabrik mobil terkemuka, Henry Ford). Fordisme bukan hanya tentang produksi massal produk standar (Ford dikenang karena pernyataannya yang terkenal bahwa para pelangannya mungkin menyukai model Y Ford dengan aneka warna tetapi tetap saja mereka lebih menyukai warna hitam), tetapi juga memperkenalkan struktur organisasi yang kaku, dalam upaya mencapai produktivitas yang tinggi dan tawar-menawar upah kolektif.
Inilah kemunculan modernisme, perubahan kebudayaan dalam keyakinan yang mendukukkan pengatahuan dan untuk apa pengatahuan itu, yang secara langsung mempromosikan perteorian sosiologis dan sosiologi itu sendiri
Modernisme dan Sosiologi
Pemikiran modrnis meliputi gagasan bahwa tujuan mementingkan pengatahuan, sebagaimana dikatakan Giddens (1987), adalah "Me-mengaruhi kondisi manusia agar menjadi lebih baik" Modernitas berarti upaya terus menerus perbaikan kehidupan dan upaya mencapai kemajaun. Tak seperti latar tradisional, di mana pandangan mengenai sesuatu relatif sama dan tetap, maka dalam dunia modern perubahan, perkembangan dan perbaikan adalah tujuannya. Seperti dikatan Cheal (1991) bahwa keyakinan pada yang ideal dan kemungkinan kemajuan berarti: "meyakini bahwa keadaan esok harus selalu lebih baik daripada hari ini, yang kemudian berarti harus siap mengubah keteraturan yang sudah ada untuk mencapai kemajuan. dengan kata lain, harus siap membongkar tradisi"(hlm. 27).
Bagaimana kemajuan itu seharusnya dicapai ? Merujut keyakinan dalam kemungkinan mencapai kemajuan adalah keyakinan akan kekuatan pikiran-dalam kemampuan manusia untuk berpikir tentang dir mereka sendir, kondisi-kondisi, refleksi, dan rasionalitas masyarakat dan memperbaikinya menurut pemikiran rasional itu. gagasan bahwa manusia tidak hanya dapat memikirkan dan menjelaskan mengenai kehidupan mereka untuk menghasilkan teori-teori sosial tetapi juga untuk menggunakanna mengubah masyarakat menjadi lebih baik. secara khusus adalah konsep modern.