Hubungan Moralitas dan Kebebasan Beserta Contohnya

Kewajiban mengandaikan kebebasan Barangkali pembaca akan bertanya: Bukankah etika dan moralitas manusia bersangkut paut dengan peraturan? Kok uraiannya malah mulai dengan membahas kebebasan? Jawabannya ialah bahwa adanya peraturan-peraturan hanya masuk akal karena manusia memiliki kebebasan.

Hubungan Moralitas dan Kebebasan Beserta Contohnya


Hubungan antara moralitas dan kebebasan dapat kita lihat dalam contohnya ini. Saya makan malam di restoran. Akhirnya saya harus membayar Rp 2.450,. Saya sodorkan secarik uang Rp 5.000,. Waktu saya meng-hitung-hitung kembalinya, ternyata pelayan restoran tadi mengembalikan Rp 7.050,. Sejenak saya senang: sudah makan enak malah masih diberi uang!

Tapi segera hati saya menegur: kau harus segera mengembalikan uang kelebihan itu karena kau tidak berhak atasnya. Kalau tidak, pelayan restoran itu sendiri harus membayar kekurangan kasnya kepada pemilik restoran. Jadi saya sadar bahwa secara moral saya wajib untuk mengem-balikan uang kelebihan itu. Tetapi sekaligus saya juga menyadari bahwa saya dapat juga tidak mengembalikannya.

Saya dapat tidak menggubris te-guran suara hati saya. Saya bebas untuk menaati suara hati saya atau tidak. Dan dalam kebebasan itu saya menyadari bahwa saya, hanya saya, yang bertanggung jawab atas perbuatan saya. Hanya karena saya memiliki kebe-basan, saya dapat dibebani kewajiban moral.
Binatang tidak mengenal faham kewajiban dan tidak dapat dianggap bertanggung jawab, karena tidak memiliki kebebasan. Apa yang dilakukan ditentukan oleh insting dan kecondongan-kecondongan alamiah lainnya. Dalam semua situasi dan terhadap segala perangsang binatang selalu bereaksi menurut pola instingtualnya. Maka kelakuannya dapat diramalkan sebelumnya.