Kelebihan dan Kegagalan Yang dimiliki Pada Masa Pelaksanaan Demokrasi Parlemen
Masa demokrasi liberal 1950-1959
Pada masa demokrasi liberal atau parlementer, terdapat peranan parlementer yang sangat menonjol, akuntabilitas politik yang tinggi, perkembangan partai-partai politik, pemilu yang bebas, dan terjaminnya hak politik rakyat. Hal ini menandakan bahwa unsur-unsur demokrasi telah terwujud. Namun, karena tidak bisa menjamin stabilitas politik dan kesejahteraan rakyat maka demokrasi parlementer atau liberal mengalami kegagalan.KEGAGALAN
Kegagalan yang terjadi pada demokrasi parlementer disebabkan oleh golongan politik, dan partai politik lebih mementingkan kelompok atau alirannya sendiri daripada kepentingan bangsa. kehidupan rakyat yang masih miskin sehingga lebih membutuhkan kebutuhan fisik, seperti makan, pakaian, dan perumahan daripada kebutuhan politik. Penyebab lainnya karena para anggota konstituante tidak mampu menetapkan Undang-Undang Dasar dan menjadikan keadaan berlarut-larut sehingga Presiden Soekarno mengeluarkan Dekret Presiden 5 Juli 1959, yang berisi tiga keputusan, yaitu pembubaran konstituante, berlakunya kembali UUD 1945, dan• tidak berlakunya UUDS 1950, serta dibentuknya DPAS dan MPRS.
Berikut kelebihan yang dimiliki pada masa pelaksanaan demokrasi parlemen.
- Berkembangnya partai politik.
- Tingginya akuntabilitas politik.
- Berfungsinya parlemen sebagai lembaga legislatif.
- Dominannya kepentingan partai politik dan golongan yang menyebabkan konstituante digunakan sebagai ajang konflik kepentingan.
- Kegagalan konstituante dalam menetapkan dasar negara yang baru.
- Rendahnya tingkat perekonomian masyarakat, sehingga masyarakat tidak tertarik untuk memahami proses politik.
- Menetapkan pembubaran konstituante.
- Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali dan tidak berlakunya UUDS 1950.
- Pembentukan MPRS dan DPAS.
![]() |
Kelebihan dan Kegagalan Yang dimiliki Pada Masa Pelaksanaan Demokrasi Parlemen |