Kondisi Eksternal, Internal, dan Hasil | Faktor dari Komponen Penting dalam Belajar

Tags

Kondisi Eksternal, Internal, dan Hasil | Faktor dari Komponen Penting dalam Belajar


Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, dan hasil belajar berupa kapabilitas. Timbulnya kapabilitas disebabkan oleh stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar. Belajar terdiri atas tiga komponen penting, yaitu:
  1. Kondisi eksternal, yaitu stimulus dari lingkungan dari acara belajar, 
  2. Kondisi internal yang menggambarkan keadaan internal, proses kognitif siswa, dan 
  3. Hasil belajar yang menggambarkan informasi verbal, keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif. 
Belajar adalah proses memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, motivasi, ksbiasaan, dan tingkah laku yang dilakukan secara instruksional. (Syaiful Ba1M, 2002: 22) Dengan proses belajar itulah, manusia berakhlak. Jadi, akhlak manusia dipengaruhi oleh pengalaman-pengalamannya dalam belajar. Kedua orangtuanya bertanggung jawab mengajar dan mendidik anaknya sejak balita. Lalu, orangtua pula yang menentukan pilihan sekolah anaknya, dan demikian seterusnya. Sementara, anak terus menimba ilmu pengetahuan dan pengalaman, kemudian ia terapkan dalam akhlaknya sehari-hari.

Dengan dua komponen penting, yaitu persepsi dan belajar, manusia mengembangkan kebudayaannya yang berbentuk tingkah laku dan pola pikir. Akan tetapi, sepanjang proses belajar dan pengembangan pola pikir itu berjalan, pengaruh kejiwaannya tidak pernah berhenti. Manusia memiliki nafsu untuk meraih keinginan dan mimpinya. Oleh sebM) itu, setiap akhlak manusia akan berdampak secara langsung pada kehidupan internal dan eksternalnya.

BELAJAR

Kondisi Eksternal, Internal, dan Hasil | Faktor dari Komponen Penting dalam Belajar
Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan yang relatif permanen pada perilaku yang disebabkan oleh berbagai bentuk pendidikan dan pelatihan. Belajar juga merupakan proses saling menukar dan mengisi pengalaman dan ilmu pengetahuan secara teratur dan berkesinambungan. Dalam belajar, terdapat proses pelatihan melakukan perbuatan tertentu, dan pemberian ilmu pengetahuan serta pengalaman-pengalaman yang lebih banyak mengisi kekosongan jiwa orang yang diajar.