Sebab-Sebab Terjadinya Gangguan Mental/Jiwa dalam Ilmu Tasawuf

Sebab-Sebab Terjadinya Gangguan Mental atau Gangguan Jiwa Pada Manusia dalam Pandangan Ahli Ilmu Tasawuf Serta Cara Mengobatinya


Dalam kehidupan modern dimana teknologi manusia mencapai pencaknya, maka cara-cara pemeliharaan kesehatan tubuh telah dibuat dengan teknologi yang canggih, tetapi pemeliharaan kesehatan jiwa tidak ditemukan teknologinya, padahal tubuh banyak disebabkan kegoncangan jiwa.

Gangguan Mental atau Gangguan Jiwa

Penyakit-penyakit kejiwaan atau gangguan jiwa banyak yang berawal dari cara pengandalian nafsu yang ada dalam diri manusia, seperti sifat:
  • Rakus
  • Pemarah
  • Mau menang sendiri
  • Suudzan dan sebagainya

SIFAT RAKUS

Rakus akan melahirkan jiwa yang resah, karena selalu merasa tidak puas terhadap apa yang telah dicapainya, karena itu orang yang demikian akan senantiasa dihantui oleh keinginan-keinginan yang lain, sehingga hari-harinya dipenuhi dengan pencarian keputusan baik halal maupun haram yang tiada henti-hentinya.

SIFAT PEMARAH

Sifat pemarah melahirkan perasaan tidak menyenangkan bagi dirinya maupun orang lain, sebagai akibat mau menang sendiri.


SIFAT SUUDZAN

Demikian pula Suudzan melahirkan jiwa yang gundah, karena didalam hatinya tersimpan ketidak sengan terhadaap orang lain dan egoisme yang berlebihan.

Mengobati penyakit jiwa yang berbahaya tersebut dalam pandangan ahli tasawuf adalah dengan cara menimbulkan watak-watak yang terpendam dalam diri, seperti sifat:
  • Syukur
  • Iffah (pemaaf), dan
  • Rahmah.

SIFAT SYUKUR

Sifat syukur hanya akan dapat dimiliki kalau ada proses penghatan dan perunungan yang mendalam, membersihkan hati dari sikap takabur. Syukur adalah menerima apa yang kita peroleh sebagai anugerah  Allah kepada kita yang patutu kita terima dengan hati yang lapang dan diarahkan kepada jalan yang dikehendaki Allah. Apabila syukur telah terhayati, maka akan lahir perasaan hati yang lapang dan ketentraman jiwa dapat dirasakan.

IFFAH atau PEMAAF

Iffah atau Pemaaf adalah membuka lebar-lebar hati dan perasaan kita kepada orang lain dengan penuh keiklasan. Pemaaf hanya akan tumbuh kau terjadinya proses penghayatan terhadap jati diri kita sebagai maunusia yang tidak mungkin selamanya berbuat benar dan tidak pula selamanya berbuat baik. Benar dan salah adalah sifat yang manusiawi. Karena itu kesadaran terhadap jati diri kemanusian kita dan kemahapemurahan Allah, akan melahirkan sifat pemaaf terhadap orang lain. Memaafkan orang lain akan membuang beban jiwa dan menemtramkan batin.
Sebab-Sebab Terjadinya Gangguan Mental/Gangguan Jiwa dalam Ilmu Tasawuf

Ajaran tawauf dapat memberikan alternatif bagi pemecahan masalah kejiwaan manusia ini dengan metode-metode yang diajarkannya, karena itu dalam masa modern ini ajaran tasawuf melalui tarekat-tarekat kembali dipelajari orang lain.  (A. Toto Suryana: 1997: 88-90).