Cara Pemakaian Jimat Semar Mesem dan Jimat Bulu Perindu Agar dicintai Orang Lain ?
Pemakaian jimat sampai sekarang masih banyak dipercaya sebagian masyarakat Indonesia dengan menggantungkanya pada bagian badan tertentu. Orang yang membutuhkan memberinya nama bermacam-macam seperti tolak tuyul, hajaz (penjagaan), hijab (penyekat), gaman, penglaris, mendatangkan rizki, menolak penyakit, menolak musuh, menolak pencuri, menolak tuyul, kewibawaan, jimat semar mesem atau jimat bulu perindu agar dicintai orang lain, untuk kekebalan, untuk keharmonisan rumah tangga, untuk kemudahan urusan, menaklukkan lawan dan nama-nama lain yang serupa. Padahal sebenarnya hanyalah tipuan syaitan belaka, janji, janji palsu syaithan dan kesesatan yang nyata.Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat ke-48
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisa’: 48)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa mendatangi peramal (dukun) lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari“. (Hadits Riwayat Muslim no, 2230, dan Ahmad no. 22711)
Allah SWT berfirman :
قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ.
“Katakanlah, ‘Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah’”. (QS. An Naml: 65).
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من أتى كاهنًا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد -عليه الصلاة والسلام-
“Barangsiapa mendatangi dukun lalu memercayai apa yang dia katakan, maka dia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ (Al-Qur'an) ”. (HR. Abu Dawud No. 3904, At Tirmidzi No. 135, an Nasai dalam as-Sunan al-Kubra No. 9017, Ibnu Majah No. 639, Ahmad No. 10167 ).
Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat ke-48
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisa’: 48)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
دحما هاور ( َكَرْشَأ ْدَقَ ف ًةَمْيَِتَ َقَّلَع ْنَم. ٔٓ.
“Barang siapa yang mengenakan jimat maka dia telah menyekutukan Allah” (HR. Ahmad).
Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 88
ذٰلِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهْدِيْ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۗوَلَوْ اَشْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya : Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-An'am’: 88)
Sementara itu, dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad ﷺ bersabda sebagai berikut ini:
اجتنبوا السبع المو بقات: الشرك بالله والسحر..."Jauhilah tujuh hal yang membinasakan (dosa besar): menyekutukan Allah, dan sihir... (HR Muslim).
Sumber: Ruqyah Syar'iyyah dan berbagai sumber lainnya