Kata Ulang Berdasarkan Bentuk, Maknanya Beserta Ciri-Ciri Kata Baku & Tidak Baku
Kata ulang (reduplikasi) merupakan hasil perulangan kata, baik diulang secara kesuluruhan maupun sebagian, bentuk yang diulang disebut bentuk dasar.
1. Berdasarkan bentuknya, kata ulang dibagi menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut.
- kata ulang utuh contoh: makan-makan, sungai-sungai, lari-lari
- kata ulang berimbuhan contoh: anak-anakan, buah-buahan, motor-motoran
- kata ulang berubah bunyi contoh: sayur-mayur, serba-serbi, lauk-pauk
- kata ulang sebagian contoh: melihat-lihat, berkejar-kejaran, melambai-lambaikan
2. Berdasarkan maknanya, kata ulang menyatakan makna sebagai berikut.
- menyatakan banyak contoh: rumah-rumah, mobil-mobil, orang-orang
- menyatakan bermacam-macam contoh: buah-buahan, lauk-pauk, sayur-sayuran
- menyatakan meyerupai contoh: mobil-mobilan, rumah-rumahan, kuda-kudaan
- menyatakan agak contoh: malas-malasan, tidur-tiduran, keka-nak-kanakan
- menyatakan intensitas contoh: berjalan-jalan, keras-keras, memu-kul-mukul
- menyatakan saling (resiprok) contoh: pukul-memukul, tolong-menolong,
Kata Ulang Berdasarkan Bentuk, Maknanya Beserta Ciri-Ciri Kata Baku & Tidak Baku
Kata Baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pcdoman ejaan (EYD), ejaan bahasa baku, dan kamus umum. Adapun kata tidak baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar tersebut.
Ciri-ciri kata baku adalah sebagai berikut.
- Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah
- Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing
- Bukan merupakan ragam bahasa percakapan
- Tidak rancu
- Digunakan sebagai konteks kalimat
- Pemakaian imbuhan secara eksplisit