Tidak Ada Satu Pun Biji Unggul Yang Kita Tanam Langsung Berbuah

Jangan malu untuk jadi pedagang. Namun, malu lah jika kita tidak bisa jujur setelah lama menjadi pedagang. Apalagi kita adalah seorang mukmin yang tujuan hidupnya didunia adalah ibadah. Bukan berdagang.

Tidak ada satu pun biji unggul yang kita tanam langsung berbuah. Ada masa-masa sepi dan gelap, kemudian tunas itu tumbuh menyongsong matahari dalam keadaan lemah..
Ia lemah namun terus tumbuh berkembang, memekarkan daun-daunnya, lebat dan menunjukan cita-citanya untuk memiliki bunga dan buah. Musim-demi musim berlalu dan akhirnya panen pun tiba.
Dan kita rayakan bersama. Mengenang kembali masa-masa sulit dulu ketika segenggam semangat baru saja kita miliki, jatuh bangun bersama dengan cita-cita yang satu. 

Wahai rumput-rumput kerdil, ketahuilah setinggi dan secepat apapun engkau tumbuh namun buah  yang berkah tentu tidak akan lahir dari dahan yang keliru.
Ketika engkau menanam padi, mungkin saja rumput disekitaran. Namun ketika engkau menanam rumput, mustahil padi akan tumbuh. Lalu bagaimana engkau akan menuai padi diladang kami?
Setiap istiqomah pasti berbuah, dimusim yang pasti.

Semua hal yang akan mengantar manusia ke syurga itu berat, karena semuanya adalah hal yang bertentangan dengan hawa nafsu dan dibenci perasaan.

Ulama mengatakan jika engkau ingin melihat dirimu dimata Allah, maka lihatlah dirimu saat berhadapan dengan hal yang bertentangan dengan perasaan.

Jika engkau senantiasa menentang perasaan artinya engkau dekat dengan Allah, hingga Dia memberi kita kekuatan.

Dan sebaliknya, jika kita adalah orang yang senantiasa mengikuti perasaan atau hawa nafsu, maka kita sedang jauh dari kebahagiaan yang kekal karena seluruh hal yang dicintai nafsu itu akan hancur..

Dalam rumus jual beli, keuntungan atau profit adalah tujuan utamanya. Sementara seorang mukmin diatur untuk berlaku jujur termasuk dalam setiap mu'amalahnya dan ini berpahala.  

Maka profit plus pahala ini yang kemudian melahirkan keberkahan yang melimpah ruah. Namun, tentu saja. Sekali lagi masuk syurga itu susah, maka berbahagialah para pedagang yang bersusah-payah untuk jujur dalam setiap mu'amalahnya karena itu adalah jalanannya menuju syurga!

Untuk ke dalam surga bersama orang-orang yang mulia, Anda tidak mesti menjadi seorang ulama atau umara. Anda cukup menjadi seorang pedagang yang jujur dan amanah. 


Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

التاجر الصدوق الأمين مع النبيين، والصديقين، والشهداء 

"Pedagang yang jujur lagi amanah, bersama para nabi, para shiddiqin dan para syuhada." (HR. Tirmidzi dan beliau menghasankan hadits ini.