CERITA GURU BIJAK DAN SEORANG MURID KESAYANGANNYA
Suatu hari ada seorang Guru bijak sedang berceramah di depan murid-muridnya. Saat itu tiba-tiba datanglah seorang pria dan mengeluarkan komentar negatif kepada sang Guru bijak. Sang Guru tidak membalas ucapannya, bahkan tidak mengatakan apa-apa sama sekali, dan setelah beberapa waktu pria tersebut pun pergi. Satu orang muridnya yang pemerah pun merasa heran. Dia bertanya kepada Gurunya, mengapa Gurunya tidak membalas komentar negatif dari orang tersebut ? Guru, tolong beritahu saya bagaimana caranya Guru bisa tetap tenang dan tersenyum, bahkan dalam situasi buruk seperti itu. Bukankah kata-kata orang tadi, seharusnya bisa membuat Guru menjadi marah. Apa rahasia Guru? Sebelum Guru menjawab pertanyaanmu itu, ada sesuatu yang harus kamu ketahui. Sang murid merasa bingung dan bertanya lagi. Apa itu Guru? Tolong beritahu saya. Murid, iya Guru, usiamu tinggal 7 hari lagi, kamu akan mati setelah satu minggu. Hah? Sang murid terkejut dengan kata-kata Gurunya. Dia bisa saja mengabaikan kata-kata itu jika orang lain yang mengatakannya. Tapi ini adalah kata-kata yang keluar dari mulut Gurunya sendiri. Jadi dia tidak bisa mengabaikannya. Setelah itu, Sang murid menjadi pusing. Dia lalu minta izin kepada Gurunya untuk tidak datang belajar selama seminggu dan pulang ke rumahnya dengan wajah yang lesu.
Dalam perjalanan pulang, dia tenggelam dalam pikirannya dan berpikir untuk bagaimana caranya menghabiskan sisa 7 hari dalam hidupnya itu. Setelah berpikir dengan keras, dia teringat ajaran Gurunya tentang kehidupan setelah kematian, tentang Surga dan Neraka.
Lalu dia memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan menjalankan ajaran kebaikan yang selama ini dia pelajari dari Gurunya tersebut. Selama 6 hari, dia menjalani hidupnya dengan kerendahan hati, ramah, bersikap baik, dan pengabdian kepada Tuhan. Sifatnya pun juga berubah drastis. Sekarang, saat dia bertemu dengan semua orang, dia akan bersikap baik dan ramah. Tidak suka marah-marah lagi, sekalipun mengalami kejadian yang tidak menyenangkan hati, yang sebelumnya selalu akan membuatnya marah. Singkat cerita, 6 hari pun berlalu, dan pada hari ke-7, murid ini berpikir bahwa dia harus menemui Gurunya sebelum kematiannya.
Jadi dia menemui Gurunya dan berkata:
"Guru waktuku di dunia ini akan berakhir, mohon mendoakan saya." Sang Guru bijak berkata: "Berkat saya selalu bersamamu muridku. Semoga kamu panjang umur dan sehat selalu." Murid tercengang mendengar ucapan seperti itu keluar dari ucapan mulut Gurunya. Dia lalu bertanya: "Guru, mengapa Guru memberkati saya agar panjang umur? Bukankah Guru mengatakan saya akan mati setelah 7 hari?
Sang Guru tersenyum 😀 kemudian berkata: muridku tidak ada yang tau kapan kita akan mati itu hal ghaib hanya Allah SWT yang tau, namun disisi lain kita akan mati kapan saja. Hari ini, jam ini, detik ini, tidak ada seorang yang tau, yang Guru katakan dulu, itu untuk memberimu satu pelajaran penting dalam hidup, nah sekarang coba beri tau Guru, bagaimana 7 hari berakhir mu berlalu, Apakah kamu sama pemarah nya seperti sebelumnya? Tidak Guru, tidak sama sekali. Saya hanya punya 7 hari untuk hidup. Bagaimana saya bisa menyia-nyiakan waktu saya untuk hal yang tidak berguna seperti itu. Saya selalu ingat untuk bersikap baik dan ramah saat bertemu semua orang, dan memandang sangat ringan pada hal apapun yang tidak menyenangkan hati.
Mendengar ini sang Gurupun tersenyum 😀 dan berkata: itulah rahasia perilaku Guru yang pernah Kamu tanyakan itu, Guru tau dan menyadari bahwa Guru bisa mati kapan saja, jadi Guru memilih untuk memperlakukan semua orang dengan baik dan ramah serta memandang ringan terhadap hal hal yang tidak menyenangkan hati. "😀 Sekarang saya mengerti Guru."
KESIMPULAN
Perbanyak berbuat kebaikan dan isilah hidup dengan hal hal baik dan positif, Jika kamu fokus pada hal-hal yang negatif, kamu akan mendapatkan banyak hal negatif. Orang-orang memiliki kekurangan, mengharapkan kesempurnaan membuat kamu tidak bahagia. Ubahlah pandangan dan persepsimu serta lihatlah hal-hal positif, Ketika kehidupan berlangsung tidak sesuai dengan kehendak kita, bersabarlah itu akan membentuk diri kita menjadi lebih kuat dan bijak.
Sumber: Inspirasi Kehidupan