Menggunakan Kata Ulang Reduplikasi Beserta Kalimat Majemuk Bertingkat
Kata ulang atau reduplikasi ialah kata jadian yang berbentuk perulang kata. Perulangan ini bisa seluruh kata dasar atau bagian. baik dengan perubahan maupun tanpa perubahan fonem.
ada beberapa bentuk kata ulang, yakni:
1. Kata ulang murni (dwilingga), yaitu perulangan seluruh kata dasar.
Contoh: rumah-rumah, pasar-pasar, ibu-ibu, dan bapak-bapak
2. Kata ulang berimbuhan, yaitu bentuk perulangan kata dengan mendapat awalan, sisipan, akhiran, atau gabungan awalan/akhiran, sebelum atau sesudah kata dasarnya diulang.
Contoh: berlari-lari, kuda-kudaan, cela-mencela, dan hormat-menghormati
3. Kata ulang berubah bunyi, yaitu perulangan kata dasar yang mengalami perubahan bunyi,baik vokal maupun konsonanya.
Contoh: lauk-paku, serta-merta, warna-warni, gerak-gerik, seluk-beluk, mindar-mandir, dan serba-serbi
5. Kata ulang dwipurwa, yaitu bentuk perulangan suku pertama kata dasarnya, biasanya disertai variasi e pepet.
Contoh: lelaki (dari lalaki), leluhur (dari luluhur), tetangga (dari tatangga)
Kalimat majemuk bertingkat ialah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sehingga perluasan itu membentuk satu atau beberapa pola kalimat baru, selain pola yang sudah ada. Perluasan kalimat biasanya ditandai dengan penggunaan kata penghubung (konjungtor).
2. Kamu harus rajin belajar agar dapat berhasil.
3. Anita menjadi siswa teladan karena tekun, cerdas, dan ramah.
4. Dia akan pulang kampung setelah menyelesaikan tugasnya.
Menggunakan Kata Ulang (Reduplikasi)
Kata ulang atau reduplikasi ialah kata jadian yang berbentuk perulang kata. Perulangan ini bisa seluruh kata dasar atau bagian. baik dengan perubahan maupun tanpa perubahan fonem.
ada beberapa bentuk kata ulang, yakni:
1. Kata ulang murni (dwilingga), yaitu perulangan seluruh kata dasar.
Contoh: rumah-rumah, pasar-pasar, ibu-ibu, dan bapak-bapak
2. Kata ulang berimbuhan, yaitu bentuk perulangan kata dengan mendapat awalan, sisipan, akhiran, atau gabungan awalan/akhiran, sebelum atau sesudah kata dasarnya diulang.
Contoh: berlari-lari, kuda-kudaan, cela-mencela, dan hormat-menghormati
3. Kata ulang berubah bunyi, yaitu perulangan kata dasar yang mengalami perubahan bunyi,baik vokal maupun konsonanya.
Contoh: lauk-paku, serta-merta, warna-warni, gerak-gerik, seluk-beluk, mindar-mandir, dan serba-serbi
5. Kata ulang dwipurwa, yaitu bentuk perulangan suku pertama kata dasarnya, biasanya disertai variasi e pepet.
Contoh: lelaki (dari lalaki), leluhur (dari luluhur), tetangga (dari tatangga)
Menggunakan Kalimat Majemuk Bertingkat (Sebab, Karena, Begitu, Demi)
Kalimat majemuk bertingkat ialah kalimat tunggal yang bagian-bagiannya diperluas sehingga perluasan itu membentuk satu atau beberapa pola kalimat baru, selain pola yang sudah ada. Perluasan kalimat biasanya ditandai dengan penggunaan kata penghubung (konjungtor).
Contoh:
1. Dia datang ketika kami sedang belajar.2. Kamu harus rajin belajar agar dapat berhasil.
3. Anita menjadi siswa teladan karena tekun, cerdas, dan ramah.
4. Dia akan pulang kampung setelah menyelesaikan tugasnya.