Contoh Menulis Cerita Berdasarkan Pengalaman diri Sendiri


Perhatikan contoh kerangka dan contoh cerita pengalaman di bawah ini!


Pengalaman menyedihkan 

1. Pengantar
2. Persiapan menghadiri pesta
3. Suasana pesta yang meriah
4. Awal terjadinya keributan
5. Malapetaka yang menyedihkan
6. Kesan dan harapan
7. Penutup

Berikut Ini Contoh Menulis Cerita Berdasarkan Pengalaman Pribadi diri Sendiri Pengalaman Menyedihkan.


Pengalaman menyedihkan 

Pesta ulang tahun seharusnya menjadi pesta yang menyenangkan. Akan tetapi, saya mengalamai tidak demikian beberapa bulan yang lalu. Gara-gara hadir memenuhi undangan pesta ulang tahun, pakaian saya kotor dan rambut saya gimbal. Ceritanya begini.
Beberapa hari sebelum menghadiri acara ulang tahun seorang teman, saya sudah mempersiapkan diri. Pakaian simpanan saya bongkar dan saya pilih salah satu yang terbaik. Agar lebih oke, pakaian itu saya cuci dan saya setrika licin.

Pada waktu yang sudah saya rencanakan, saya berangkat ke tempat pesta dengan rasa percaya diri yang besar. Teman yang berulang tahun menyambut dengan hangat. Begitu juga taman-teman lain.. suasana penuh canda dan galak tawa sangat menggembirakan. lebih-lebih, hidangan yang disajikan tuan rumah sangat berkualitas. Makanan dan minuman pesanan dari rumah makan terkenal.
Seperti biasa, pesta ulang tahun diawali beberapa sambutan singkat. lalu, diteruskan acara makan bersama. Kami senang me-nerima bagai makanan dan minuman istimewa. Setelah dipersilakan, kami makan dengan nikmat.

Akan tetapi, malapetaka tiba-tiba datang. Entah siapa yang memulai, tiba-tiba ada roti tar terbang dan hinggap di pipi seseorang teman. Tentu saja, tema yang apes itu mendadak sontak mukanya ,menjadi merah padam. Matanya memandang liar mencari orang yang telah menganiayanya. Rupanya dia yakin benar bahwa orang berbaju lorek adalah pelakunya. Tak segan-segan dia balas dengan lemparan yang lebih keras. 'Crot.' Kue tar yang berlumuran coklat tepat mengenai kepala orang berbaju lorek dan muncrat menenai orang-orang di sekitarnya.

Itulah awal malapetaka. Suasana menjadi kacau. Ada yang berusaha membalas dengan lemparan yang lebih besar, ada yang berlari menyelmatkan diri. Banyak minuman tumpah dan makanan terinjak injak. Dinding rumah yang bersih pun menjadi berantakan. Begitulah juga pakaian yang kami kenakan. Semuanya kotor. ada juga yang tega mengguyurkan es campur ke baju yang indah. Pakaian terbaik saya yang semula saya banggakan menjadi pakaian rombeng tak berharga. yang semula saya banggakan mejadi pakaian rombeng tak beharga.

Saya kecewa berat. Teman-teman lain pun kecewa. Lebih-lebih yang berulang tahun. Pesta yang telah dipersiapkan matang dangn biaya tidak sedikit. bukan menjadi pesta yang menyenangkan. tetapi sebaliknya menjadi peristiwa yang menyedihkan. Saya heran, mengapa ada "preman" yang tega menyulut kekacauan?
Hal ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa ketertiban, keteraturan, dan sopan santun harus kita tegakkan. Bukan hanya di tempat pesta, melainkan juga di tempat-tempat lain. Jika kita dapat mengandalikan diri, berlaku sopan, dan tertib semuanya akan berjalan lancara dan menyenangka.
Demikian kisah menyedihkan yang saya alami beberapa bulan yang lalu.