Menemukan Kutipan Cerpen dari Ungkapan dan Peribahasa
Perhatikan kutipan di bawah ini.
Aku dan Eni mungkin memang diciptakan sama, kami sama-saa tomboi, sama-sama pinter (he...he...he....) sama-sama keras kepala, de-el-el. kami sering bertengkar, tapi cepat bagaikan lagi, Ya, cabik-cabik bulu ayam, lama-lama bertaut juga, Tapi, ada satu yang bikin aku keki, kami naksir cowok sama.

Sebagai contoh, kita tentu paham makna kata meja dan kata hijau. akan tetapi, ketika mendengar kata meja hijau, yang muncul dalam benak kita tentu makna idiomnya, yaitu 'pengadilan' (bukan meja yang berwarna hijau0. dengan kata lain, tidak akan mungkin kita memahami makna 'pengadilan' berdasarkan kata-kata pembentuknya ( meja dan hijau). begitulah makna ungkapan atau idiom itu. makna itu kita peroleh dari makna yang sudah lazim beredar di masyarakat pemakai bahasa. masih banyak contoh lain, seperti, makan asam garam, darah biru, naik darah, kambing hitam, membanting tulang, memeras keringat, memutar otak, ringan tangan, orang besar, kamar kecil, kecil hati, tinggi hati, dan buah hati.
Dalam kutipan diatas juga terdapat peribahasa yang berbunyi cabik-cabik bulu ayam, lama-lama bertaut juga artinya 'saudara atau teman yang berpisah segera rukun kembail'.
Peribahasa adalah kalimat atau kelompok kata yang tetap sussunnya dan maknanya mengugkapkan maksud tertentu.
Contohnya, sedia payung sebelum hujan yang artinya sebelum bahaya datang, sudah bersiap-siap untuk menangkisnya.