ISTILAH / Pengertian Masyarakat Modern & Tradisional dalam Tasawuf

Istilah / Pengertian Masyarakat Modern & Tradisional dalam Tasawuf, Masyarakat modern terdiri dari dua kata, yaitu masyarakat dan modern. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, masyarakat diartikan sebagai pergaulan hidup manusia (himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan yang tertentu).

Sedangkan modern berarti yang terbaru, secara baru, mutakhir. Dengan demikian secara harfiah, masyarakat modern berarti suatu himpunan orang yang hidup bersama di suatu tempat dengan ikatan-ikatan tertentu yang bersifat mutakhir. Secara etimologis, pengertian umum kata ‘modern’ adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan masa kini. Lawan dari modern adalah kuno, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan masa lampau. Jadi era modern adalah era kehidupan yang dibangun atas dasar sikap hidup yang bersangkutan dengan kehidupan masa kini. Bangunan yang mencakup sistem kehidupan di era ini disebut peradaban modern.

Era modern ditandai dengan berbagai macam perubahan dalam masyarakat. Perubahan ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagaimana menurut Astrid S.Susanto, yaitu: perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek), mental manusia, tekhnik dan penggunaannya dalam masyarakat, komunikasi dan transportasi, urbanisasi, perubahan-perubahan pertambahan harapan dan tuntutan manusia (the rising demands). Semuanya ini mempunyai pengaruh bersama dan mempunyai akibat bersama dalam masyarakat secara mengagetkan, dan inilah yang kemudian menimbulkan perubahan masyarakat Masyarakat modern selanjutnya sering disebut sebagai lawan dari masyarakat tradisional. Deliar Noer misalnya sering menyebutkan masyarakat modern dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Bersifat rasional: yakni lebih mengutamakan pendapat akal pikiran, daripada pendapat emosi. Sebelum melakukan pekerjaan selalu dipertimbangkan lebih dahulu untung dan ruginya. Dan pekerjaan tersebut secara logika dipandang menguntungkan.
  2. Berpikir untuk masa depan yang lebih jauh. Tidak hanya memikirkan masalah yang berdampak sesaat, tetapi selalu dilihat dampak sosialnya secara lebih jauh.
  3. Menghargai waktu. Yaitu selalu melihat bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, dan perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
  4. Bersikap terbuka, yakni mau menerima saran, masukan, baik berupa kritik, gagasan dan perbaikan, darimanapun datangnya.
  5. Berpikir objektif yakni melihat segala sesuatunya dari sudut fungsi dan kegunaanya bagi masyarakat. 

Persoalan Masyarakat Modern

Zaman modern ditandai dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dalam menyingkapinya menimbulkan berbagai sikap terhadap hal itu. Ada kelompok yang optimis dan ada juga yang pesimis, tetapi ada juga kelompok yang mengambil sikap pertengahan, yaitu antara optimis dan pesimis terhadap kemajuan teknologi tersebut. Kelompok yang optimis melihat kemajuan teknologi sebagai suatu yang m,enguntungkan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ziauddin Sardar, bahwa revolusi informasi merupakan suatu rahmat besar bagi umat manusia, karena revolusi informasi akan menyebabkan timbulnya desentralisasi, dank arena itu akan melahirkan suatu masyarakat yang lebih demokratis.
Istilah / Pengertian Masyarakat Modern & Tradisional dalam Tasawuf
Sedangkan kelompok yang pesimis memandang kemajuan teknologi akan memberi dampak negatif, karena hanya memberikan kesempatan dan peluang kepada orang-orang yang dapat bersaing saja, sementara bagi mereka yang terbelakang tetap semakin terbelakang. Kelompok yang mengambil sikap antara optimis dan pesimis terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengatakan, bahwa iptek itu positif atau membahayakan pada pengangguran, inflasi dan pertumbuhan, tergantung pada cara orang mengelolanya, tanpa harus ditangguhkan.