Arti / Pengertian Tasawuf Menurut Para Ahli & Pandangan Para Profesor

Arti / Pengertian Tasawuf Menurut Para Ahli & Pandangan Para Profesor


Junaidi al-Baghdad menjelaskan bahwa “Tasawuf hendaknya ialah keadaanmu beserta Allah tanpa adanya perantara.” Tasawuf adalah “Keluar dari budi yang tercela dan memasuki pada
budi pekerti yang baik dan terpuji”.

Menurut Ma’ruf al-Karokhi, “Tasawuf adalah mencari hakikat dan meninggalkan dari segala sesuatu yang ada pada tangan makhluk.”

Al-Ghazali mengatakan tasawuf adalah: memakan makanan yang halal, mengikuti akhlak yang baik, mengikuti perbuatan dan perintah Rasul yang telah tercantum dalam sunnahnya, berpedoman pada al-Qur’an dan al-Hadits.

Abubakar Aceh mengatakan bahwa pada hakekatnya tasawuf itu dapat diartikan mencari jalan untuk memperoleh kecintaan dan kesempurnaan.

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) mengatakan tasawuf adalah: membersihkan diri dari pengaruh benda atau alam, agar dengan mudah dapat menuju kepada jalan Allah SWT.

Harun Nasution mengatakan bahwa tasawuf merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara atau jalan bagaimana seorang Islam dapat berada sedekat mungkin dengan Allah SWT.

Ibnu Khaldun mengatakan bahwa: “Tasawuf itu semacam ilmu syariat yang timbul kemudian didalam agama, asalnya adalah bertekun beribadah dan memutuskan pertalianya dengan segala selain Allah, hanya menghadap Allah semata. Menolak hiasanhiasan dunia serta membeci perkara-perkara yang memperdaya orang banyak, kelezatan harta benda dan kemegahan, dan menyendiri menuju jalan Tuhan dalam khalwat dan ibadah.”

Bisyar al-Hafi juga berusaha dalam mendefinisikan kata Tasawuf itu sendiri yang mana “Seorang sufi adalah orang yang sudah bersih hatinya semata-mata untuk Allah

Abu Ali Ahmad al-Huzbari juga memberikan pendapatnya mengenai arti Tasawuf dengan pengertian sebagai berikut: “Seorang sufi (ahli Tasawuf) ialah yang memakai kain shuf untuk membersihkan jiwa, memberi makan jiwanya dengan kepahitan, meletakkan dunia dibawah tempat duduk, dan berjalan (suluk) menurut contoh Rasul Mushthofah.”

Demikian diantara definisi-definisi tasawuf yang dapat penulis paparkan. Pengertian tasawuf yang beragam nampaknya berpangkal pada esensi tasawuf sebagai pengalaman rohaniah yang hampir tidak mungkin dijelaskan secara tepat melalui bahasa lisan, masing-masing orang yang mengalaminya mempunyai penghayatan yang berbeda dengan orang lain, sehingga pengungkapannnya juga melalui cara yang berbeda pula, maka muncullah definisi tasawuf sebanyak orang yang mencoba menginformasikan pengalaman rohaniahnya itu. Berdasarkan sekian banyak definisi diatas, dapat diambil suatu inti bahwa ilmu tasawuf merupakan ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha dalam mendekatkan diri kepada Allah dengan bertekun diri dalam beribadah, membersihkan diri dari sifat-sifat tercela, menghias diri dengan sifat-sifat terpuji, tidak mementingkan urusan dunia, merasa cukup atas segala pemberian Allah atas dirinya disertai tawakkal dan mahabbah kepada Allah SWT.
Arti / Pengertian Tasawuf Menurut Para Ahli & Pandangan Para Profesor

Tasawuf pada dasarnya merupakan jalan atau cara yang ditempuh oleh seseorang untuk mengetahui tingkah laku nafsu dan sifat-sifat nafsu, baik yang buruk maupun yang terpuji. Karena itu kedudukan tasawuf dalam Islam diakui sebagai ilmu agama yang berkaitan dengan aspek-aspek moral serta tingkah laku yang merupakan substansi Islam. Dimana secara filsafat sufisme itu lahir dari salah satu komponen dasar agama Islam, yaitu Iman, Islam dan Ihsan. Kalau iman melahirkan ilmu teologi (kalam), Islam melahirkan ilmu syari’at, maka ihsan melahirkan ilmu akhlaq atau tasawuf.