Kata Penuh Hikmah, Mutiara, Bijak Ust. Nuruddin Al Indunissy

KUMPULAN

Kata Penuh Hikmah, Mutiara, Bijak 

Ustadz. Nuruddin Al Indunissy

Setelah nunggu 1 jam dipesawat, akhirnya diputuskan gak sanggup terbang. Dan semua penumpang dikembalikan keruang tunggu.
Biasanya penumpang ngamuk-ngamuk dalam kondisi ini. Tapi, sore ini semua senang dan sabar :D mungkin teringat Pesawat yang terjun kelaut gara-gara dipaksakan terbang dalam keadaan rusak.
Edukasi yang sangat berharga. Ternyata untuk sabar itu manusia perlu diedukasi dengan hal-hal yang dimengerti akalnya sehingga melahirkan kesadaran.
Edukasi butuh ilmu dan pengalaman, dan untuk sadar perlu kefahaman. Artinya pemarah adalah pribadi yang tidak teredukasi, hingga tidak cepat tanggap dan tidak sabar terhadap beberapa kondisi.
Padahal jika kita akui dengan jujur, setiap gerak yang terjadi ada hikmah dan pelajaran besar disebaliknya. Subhanallah. Semoga Allah anugerahkan kepada kita kesabaran dalam setiap kejadian. Baarokallahufiikum

Manusia yang benar mampu melihat sesuatu yang benar dan menguntungkan bagi dirinya, terutama bagi akhiratnya. Bukan melihat kesalahan, membicarakan kesalahan dan bahkan mencarinya dapat dipastikan hidupnya akan merugi atau "gagal" dunia dan akhiratnya.
@ Nuruddin Al Indunissy

Hal paling susah didunia ini adalah hidup berdasarkan presepsi orang lain, dan sebaliknya mereka yang paling bahagia adalah orang yang menghidupi perpsektif standar dalam kehidupan sesuai fitrah tuhannya.

Semakin banyak orang salih yang menjadi teman sekaligus rival akhiratnya, maka semakin kuat imannya. Semakin ia jauh dari fitnah...

Adapun pelempar-pelempar fitnah dunia itu tidak mampu melukainya, karena jiwanya telah kebal dengan racun dunia dan seluruh aksesorisnya.
Mari lihat usia kita, jika engkau merasa tak lagi muda maka tak ada pilihan selain belajar menjadi dewasa!

Dalam hidup ini ada kebaikan dan keburukan. Sementara kita hidup diantara orang baik dan buruk. Sekuat apapun kita memperbaiki keadaan, baik dan buruk tetap ada.
Semakin menjadi orang baik semakin orang buruk tidak suka, dan ketahuilah orang buruk tidak akan mengganggu orang buruk lainnya.

Maka dari itu, buatlah kebaikan sebanyak-banyaknya, sebaik-baiknya. Kelak saat keburukan itu menghampiri maka kebaikan akan menghadang dan menyirnakannya keangkasa.

Belajarlah mulai memaafkan dari hal-hal kecil, disetiap peristiwa yang mengusik kita dikeseharian. Teruslah maafkan dan maafkan, hingga suatu ketika nanti saatnya hal besar mengguncang kita telah terbiasa memaafkan. Seperti hujan menghapus kemarau..

Jika tidak mampu saingi tumpukan ilmunya, maka saingi mereka dengan amal-amal sederhana yang ikhlas dan istiqomah.

Jika engkau sulit memaafkan, maka lihatlah Allah yg senantiasa memaafkan meski kita terus dan terus bermaksiat kepada-Nya.

Ilmu itu laksana harta, ia akan menjadi pahala ketika dibelanjakan di jalan Allah dengan ikhlas. Begitupun ilmu, ia akan melahirkan pahala dan berbuah keberkahan hanya ketika ia mulai diamalkan.

Jangan ikut mencela, karena mulut hanya akan memuntahkan isi perut seseorang. Begitu pun jemari dan lisan, ia hanya akan mengalirkan sesuatu yang bergejolak dijiwanya.

Tuduhlah dirimu sendiri.

Jika engkau sulit memaafkan, maka lihatlah Allah yg senantiasa memaafkan meski kita terus dan terus bermaksiat kepada-Nya.

Salahsatu makna kedewasaan adalah ketika diri kita mampu membayar lunas setiap konsekwensi yang muncul dari keputusan nafsu kita, mengunyah dan menelannya tanpa curiga apalagi menyalahkan siapapun. Apalagi orangtua yang telah melahirkan kita.

Sementara karakter kekanak-anakan adalah bergantung kepada orang tua, menyalahkan dan sekaligus membutuhkannya. Jika bergulirnya waktu tidak mengubah sifat ini, maka ketahuilah kedewasaan bukanlah milik orang yang sudah tua namun milik mereka yang mau berfikir keras dan belajar mensyukuri.

Banyak hikmah yang bertebaran dalam setiap episod kehidupan kita. Ujian dan kesulitan-kesulitan itu adalah cara Allah dewasakan kita. Dan orang bahagia adalah mereka yang mampu menikmati proses pendewasaan tersebut. Karena, jika kita berfikir dewasa itu hanya menjadi tua maka bukankah banyak orang tua yang tidak bahagia?

Pendewasaan bukan penuaan, dan kebahagiaan tidak harus diperoleh dihari tua. Kita bisa merasakan kebahagiaan dan ketenangan berlayar dalam danau ketenangan sesaat setelah badai rasa itu berlalu.

Jangan biarkan perasaan itu menjadi badai yang menghempaskan raga kita keneraka, kelola dan arahkan ia dengan penuh kesadaran bahwa jiwa itu adalah ujian. Jiwa senantiasa ada dalam dua potensi, ia bergejolak dan bergemuruh. Diantara dua pengaruh, antara fitrah dan fitnah.

Engkau adalah panglima yang menentukan, jangan jadi prajurit yang tunduk pada akal dan logika yang menyesatkan. Didik akal kita dengan visi-visi global yang besar untuk kemenangan yang kekal. Bangkit dan berdiri, melangkah dan berlari. Jangan berhenti.

Kita merasa sangat kecil saat masalah besar menimpa, itulah justeru hikmah terbesar diantara lautan hikmah dalam serangkaian kisah dipersinggahan dunia ini.

Disaat-saat menegangkan itulah sebenarnya ada kesempatan bagi kita untuk belajar sujud dan menundukan kepala dengan benar sebagai hamba dengan segala kelemahannya. Allahuakbar!

Dalam setiap dada manusia itu ada Nafs dan Ruh. Ruh manusia yang suci yaitu manifestasi kekuatan yang Allah titipkan supaya kita bertaqwa, sementara nafas yaitu ujian supaya kita benar-benar terlihat manakah manusia yang lebih baik amalan nya.

Dalam nafs ini ada dua penyakit global, yaitu syubhat dan syahwat. Syubhat atau keraguan dapat disirnakan dengan ilmu, sementara syahwat hanya dapat ditaklukan dengan amal.. 
Keduanya harus dicapai dengan sunguh-sunguh, keduanya harus disinergikan dan kita tidak akan pernah mampu meraih dan menjaganya tanpa bantuan cahaya, taufiq dan hidayah dari Allah azza wa jalla.

Dekati anak-anak, sejak ia lahir dan belum mengenal ayahnya. Agar ia tumbuh dan mengenali ayahnya, agar jiwanya dekat dan terus mendekat. Setelah ia dekat, maka ia akan melakukan copy paste kebaikan-kebaikan ayahnya. Jiwanya tergerak ingin mengikuti kemanapun ayahnya pergi, termasuk ketika ayahnya mendatangi rumah Allah. Meski ia baru saja terbangun dari tidur, dan tidur lagi di masjid.

Buah dari ilmu adalah amal, dan buahnya amal adalah Ahlaq yang mulia. Tenang dan menenangkan. Seperti air, ia diam karena kedalamannya. Baarokallahufiikum.

Hidup itu untuk beramal dan diuji dengannya. Maka jangan bosan dan lewati keduanya sebaik mungkin.