Pertentangan atau konflik yang terjadi dalam masyarakat dapat mendorong terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat tersebut. Misalnya, konflik antara generasi tua dan generasi muda, konflik atau pertentangan ini seringkali terjadi dalam masyarakat kita.
Generasi muda yang dinamis dan belum terbentuk kepribadiannya dengan baik, biasanya lebih mudah meniru unsur-unsur baru yang datang dari luar (misalnya kebudayaan Barat), dan mereka anggap lebih maju dan modern.
Akan tetapi, unsur-unsur baru itu tidak selamanya da- pat diterima oleh generasi tua, karena dianggap dapat merusak nilai-nilai moral dan budaya bangsa. Jika generasi muda tetap pada pendiriannya untuk menganut nilai-nilai budaya Barat tersebut, maka akan terjadi perubahan-perubahan dalam pola perilaku dan gaya hidup mereka, seperti pergaulan yang lebih bebas antara pria dan wanita, pemilihan mode pakaian yang lebih bebas dan jauh dari nilai-nilai kesopanan, dan kedudukan di antara mereka menjadi sederajat tanpa memikirkan kasta maupun kelas sosial.
Bila konflik atau pertentangan antara generasi tua (sebagai kelompok yang konservatif) dan generasi muda (sebagai kelompok yang progresif) itu terjadi dalam suatu sistem pemerintahan, maka pertentangan tersebut dapat menyebabkan perubahan sosial yang cukup drastis dalam suatu masyarakat, karena jika kelompok progresif memenangkan konflik maka dorongan untuk melakukan berbagai perubahan sosial budaya akan menjadi lebih besar, karena generasi muda menginginkan hal-hal yang baru, lebih modern, dan nilai-nilai tradisional mereka anggap kuno yang tak sesuai dengan tuntutan zaman.
SebaliknYa. jika konflik tersebut dimenangkan oleh kelompok generasi tua yang konservatif, maka perubahan sosial budaya mungkin tidak akan terjadi, karena kelompok konservatif lebih mempertahankan nilai-nilai tradisi yang lebih langgeng dan mapan.
Generasi muda yang dinamis dan belum terbentuk kepribadiannya dengan baik, biasanya lebih mudah meniru unsur-unsur baru yang datang dari luar (misalnya kebudayaan Barat), dan mereka anggap lebih maju dan modern.
Akan tetapi, unsur-unsur baru itu tidak selamanya da- pat diterima oleh generasi tua, karena dianggap dapat merusak nilai-nilai moral dan budaya bangsa. Jika generasi muda tetap pada pendiriannya untuk menganut nilai-nilai budaya Barat tersebut, maka akan terjadi perubahan-perubahan dalam pola perilaku dan gaya hidup mereka, seperti pergaulan yang lebih bebas antara pria dan wanita, pemilihan mode pakaian yang lebih bebas dan jauh dari nilai-nilai kesopanan, dan kedudukan di antara mereka menjadi sederajat tanpa memikirkan kasta maupun kelas sosial.
Bila konflik atau pertentangan antara generasi tua (sebagai kelompok yang konservatif) dan generasi muda (sebagai kelompok yang progresif) itu terjadi dalam suatu sistem pemerintahan, maka pertentangan tersebut dapat menyebabkan perubahan sosial yang cukup drastis dalam suatu masyarakat, karena jika kelompok progresif memenangkan konflik maka dorongan untuk melakukan berbagai perubahan sosial budaya akan menjadi lebih besar, karena generasi muda menginginkan hal-hal yang baru, lebih modern, dan nilai-nilai tradisional mereka anggap kuno yang tak sesuai dengan tuntutan zaman.
![]() |
Pertentangan Atau Konflik Yang dapat Terjadinya Perubahan Sosial |