4 Penyebab Runtuhnya Orde Baru Karena Krisis Politik, Ekonomi, & Tidak Mendukung Pemerintah

Masa orde baru yang berjalan selama 32 tahun berakhir setelah berbagai kelompok masyarakat madani yang dipimpin oleh kaum mahasiswa berhasil menekan Presiden Soeharto untuk menandatangani surat pengunduran diri pada tanggal 21 Mei 1998. Pemerintahan Soeharto berakhir setelah gerakan mahasiswa berhasil menekannya untuk mengundurkan diri sebagai presiden. Pernyataan pengunduran diri itu terjadi pada tanggal 21 Mei 1998.

4 Penyebab Runtuhnya Orde Baru Karena Krisis Politik, Krisis Ekonomi, Desakan & Tidak Mendukung Pemerintah

Hal yang menjadi sebab-sebab runtuhnya orde baru, yaitu sebagai berikut. 
  1. Terjadi krisis politik dan keruntuhan legitimasi politik. Rakyat mulai kecewa dan tidak lagi mempercayai pemerintahan orde baru dan mengharapkan adanya pemerintahan yang baru. 
  2. Tidak bersatu lagi pilar-pilar pendukung orde baru. Banyak menteri yang tidak lagi mendukung pemerintahan. Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga tidak bersedia lagi rnenjadi alat kekuasaan orde baru. 
  3. Ekonomi nasional hancur yang ditandai oleh adanya krisis mata uang dan krisis ekonomi yang tidak mampu ditanggulangi. 
  4. Muncul desakan semangat demokratis dari para pendukung demokrasi. 
Sebagai bentuk pelaksanaan demokrasi, pemerintah melaksanakan pemilihan umum setiap 5 tahun sekali. Pemilihan umum dilaksanakan untuk memilih anggota DPR/MPR. Pemerintah orde baru berhasil menyelenggarakan pemilihan umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. 3. Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Reformasi Mundurnya Soeharto ditandai dengan naiknya B.J. Habibie sebagai presiden. B.J. Habibie menjadi presiden Republik Indonesia yang ke-3 menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri.

4 Penyebab Runtuhnya Orde Baru Karena Krisis Politik, Krisis Ekonomi, Desakan & Tidak Mendukung Pemerintah
Pergantian tersebut didasarkan pada Pasal 8 UUD 1945 yang menyatakan bahwa jika presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, beliau diganti oleh wakil presiden sampai habis waktunya. Masa transisi ini berlangsung selama kurang lebih satu tahun, yaitu antara tahun 1998-1999.