9 Hak Suami Terhadap Istrinya Yang Paling Pokok dalam Kehidupan Sehari-hari

Tags

9 Hak Suami Terhadap Istrinya Yang Paling Pokok dalam Kehidupan Sehari-hari


Menurut Muhammad Khair Ash-Shalih (2006: 269), hak-hak suami yang terpenting dan paling pokok atas istrinya adalah sebagai berikut.

  1. Menghormati, mendengar, dan mematuhi hal-hal yang Anda sukai atau benci dalam segala aktivitas dan hal-hal yang tidak berguna, kecuali suami mengajak berbuat maksiat. 
  2. Istri menerima ajakan suami untuk bersenggama, kecuali istri mengalami hal-hal yang tidak memungkinkan. 
  3. Istri tidak boleh memasukkan orang ke dalam rumah, sedangkan orang tersebut adalah orang yang dibenci oleh suaminya. 
  4. Istri selalu meminta izin kepada suami iika hendak keluar rumah. 
  5. Istri tidak berpuasa sunnah, kecuali suaminya mengizinkan. 
  6. Semua harta yang akan diambil manfaatnya harus atas izin suami. 
  7. Istri menjaga rumah dan mendidik anak-anak dengan pendidikan yang Islami. 
  8. Istri tidak meminta cerai, kecuali alasan yang sangat prinsipil. 
  9. Istri tidak menyebarluaskan kelemahan suami dalam segala hal. 
Dengan demikian, tempat tinggal merupakan kebutuhan utama dalam berumah tangga. Jika suami-istri membina rumah tangganya dengan menempati rumah yang ideal, tentu perjalanan rumah tangganya akan cepat terbentuk lebih mandiri, dewasa, dan tidak ada campur tangan pihak ketiga meskipun orangtuanya sendiri. Pada hakikatnya, hak-hak istri yang berkaitan dengan kewajiban suami dalam membayar nafkah yang berupa uang, tempat tinggal maupun kebutuhan pakaian, dan sebagainya, tidak ditetapkan iumlah besarannya. Akan tetapi, demi keharmonisan rumah tangga, nafkah tersebut harus layak dan cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok.
9 Hak Suami Terhadap Istrinya Yang Paling Pokok dalam Kehidupan Sehari-hari
Oleh karena itu, tidak logis bila seorang suami memberi nafkah kepada istrinya 500 ribu rupiah sebulan, sedangkan ia memiliki 5 orang anak yang sedang bersekolah. Uang sebesar itu dibagi untuk berbagai keperluan, yaitu keperluan sekolah, keperluan makan sehari-hari, dan kebutuhan jajan anak-anak, sehingga jumlah tersebut tidak menjangkau target yang diharapkan. Dengan keadaan tersebut, istrinya bekerja di pabrik atau di berbagai lembaga lain, atau menjadi pedagang yang notabctie-ny meninggalkan anak di rumah, sehingga anak kurang mendapat pc dari kedua orangtuanya karena suami-istri bekerja di luar rumah. Tempat tinggal merupakan bagian dari kewajiban suami.