Dimana Sih Letak Kebebasan Sosial Bagi Manusia?

Kebebasan Sosial 

Jadi hakikat kebebasan terletak dalam kemampuan kita untuk menentukan diri kita sendiri. Kebebasan itu disebut eksistensial karena merupa-kan sesuatu yang menyatu dengan manusia, artinya termasuk eksistensinya sebagai manusia.

Kebebasan itu termasuk kemanusiaan kita. Sebagai manusia kita bebas. Dalam filsafat dengan mengikuti gaya bicara Martin Heidegger (1889-1976) —sifat yang begitu saja termasuk realitas kita, di-sebut eksistensial. Karena kebebasan itu merupakan eksistensial kita, kita biasanya tidak sadar bahwa kita memilikinya. Bahwa kita menentukan tindakan dan de-ngan demikian diri kita sendiri, adalah kenyataan kita yang biasa, hampir sama saja dengan hal bernafas.

Baru apabila kita tidak dapat bernafas, misalnya karena tertarik ke bawah oleh arus pusaran sungai, mendadak kita menyadari betapa kita perlu bernafas. Begitu pula kita baru menyadari ke-bebasan kita apabila ada yang membatasinya. Misalnya kita sudah berta-hun-tahun main bola di sebuah lapangan tanah yang kosong.

Tetapi pada salah satu hari terpasang pengumuman: "Tanah ini milik ...; yang tidak berkepentingan dilarang memasukinya!" Lapangan sudah dikelilingi pagar sehingga kita tidak dapat masuk. Mendadak kita menjadi sadar bahwa ke-bebasan kita untuk main bola di lapangan itu dihapus orang, jadi bahwa waktu kita main bola, kita melaksanakan kebebasan kita. Itulah sebabnya mengapa kebebasan biasanya kita hayati dalam hu-bungan dengan orang lain. Kebebasan dalam arti kemampuan untuk me-nentukan diri kita sendiri sedemikian kita andaikan hingga tidak banyak kita fikirkan.

Yang menjadi keprihatinan kita ialah membela kebebasan kita terhadap usaha orang lain untuk menggerogotinya. Maka dalam baha-sa sehari-hari kebebasan difahami sebagai realitas,pegatif: keadaan di mana kemungkinan kita untuk menentukan tindakan kita sendiri tidak dibatasi oleh orang lain. (Jadi "negatif" bukan sebagai penilaian, melainkan dalam arti logika: untuk menjelaskan apa itu kebebasan sosial, kita harus mema-kai kata "tidak"). Manusia itu bebas apabila kemungkinan-kemungkinan-nya untuk bertindak tidak dibatasi oleh orang lain. Karena kebebasan itu secara hakiki dihayati dalam hubungan dengan orang lain, saya akan menyebutkannya kebebasan sosial.
Dimana Sih Letak Kebebasan Sosial Bagi Manusia?
Marilah kita melihatnya dengan lebih terperinci. 
Penentuan lebih terperinci Pertama perlu diperhatikan bahwa memang tidak segala pembatasan kemungkinan kita untuk bertindak kita rasakan sebagai pembatasan kebe-basan. Kita sudah melihat bahwa manusia pada hakikatnya sendiri sudah terbatas maka bahwa ia tidak dapat terbang seperti burung elang, tidak me-ngurangi kebebasannya, melainkan justru merupakan kerangka kebebasan-nya sebagai manusia. Begitu pula kemungkinan untuk menentukan diri kita