Hubungan Etika dengan Agama Beserta Penjelasannya Karena Sangat diperlukan!
ETIKA dengan AGAMA
Etika dan agama Etika memang tidak dapat menggantikan agama. Tetapi di lain fihak etika juga tidak bertentangan dengan agama, bahkan diperlukan olehnya. Mengapa? Ada dua masalah dalam bidang moral agama yang tidak dapat dipe-cahkan tanpa penggunaan metode-metode etika.Yang pertama ialah masalah interpretasi terhadap perintah atau hukum yang termuat dalam wahyu. Yang kedua ialah bagaimana rnasalah-masalah moral yang baru, yang tidak langsung dibahas dalam wahyu, dapat dipecahkan sesuai dengan semangat agama itu. Ada baiknya kalau dua masalah itu kita lihat sebentar. Masalah pertama menyangkut pertanyaan bagaimana kita harus meng-artikan Sabda Allah yang termuat dalam wahyu.
Masalahnya tidak terletak pada sudut wahyu, melainkan pada sudut kita manusia yang harus me-nangkap maksudnya. Manusia secara hakiki terbatas dalam pengetahuan-nya. Maka ia tidak pernah mendapat kepastian seratus persen apakah ia memahami maksud Allah yang termuat dalam wahyu secara tepat. Karena kerangka pengertiannya terbatas, maka ia dapat keliru dalam membaca wahyu. Justru yang menyangkut kebijaksanaan hidup, para ahli dari aga-ma yang sama sering berbeda pendapatnya tentang apa yang sebenarnya di-haruskan atau dilarang dalam kitab wahyu.
Untuk memecahkan masalah itu, perlu diadakan interpretasi yang di-bahas bersama sampai semua sepakat bahwa itulah yang mau disampaikan Allah kepada manusia. Dalam usaha untuk menemukan apa pesan wahyu yang sebenarnya bagi kehidupan manusia metode-metode etika perlu di-pergunakan. Begitu juga etika merangsang kita untuk mempertanyakan kembali pandangan-pandangan moral agama kita. Tidak jarang kita akan menemukan bahwa sesuatu yang kita anggap sebagai ajaran agama kita, ternyata hanyalah pendapat satu aliran teologis atau mazhab hukum terten-tu, sedangkan apa yang dikatakan dalam kitab suci ternyata mengizinkan interpretasi lain.
Masalah kedua ialah bagaimana menanggapiAari segi agama masalah-masalah moral yang pada waktu wahyu diterima belum difikirkan. Misal-nya masalah bayi tabung atau pencangkokan ginjal. Dua masalah ini dalam kitab wahyu apa pun tidak dibicarakan secara eksplisit, jadi paling-paling dapat ditangani melalui kias. Untuk mengambil sikap yang dapat diper-tanggungjawabkan terhadap masalah-masalah itu diperlukan etika. Sebenarnya kita tidak perlu heran bahwa kaum agama pun memerlukan etika.
![]() |
Hubungan Etika dengan Agama Beserta Penjelasannya Karena Sangat diperlukan |