Pengertian Folklor Lisan, Setengah Lisan, dan Bukan Lisan Serta Contohnya
Secara garis besar, folklor dapat dibedakan kc dalam tiga kategori, vaitu sebagai berikut.
Folklor Lisan (Verbal Folklore)
Folklor lisan merupakan folklor yang bentuknya murni lisan. Folklor lisan mencakup beberapa bentuk di antaranya:- Bahasa rakyat ((olk speech), seperti logat, julukan, pangkat tradisional, dan gelar kebangsawanan;
- Ungkapan tradisional, seperti peribahasa, pepatah, dan pemeo;
- Pertanyaan tradisional, seperti teka-telci;
- Puisi rakyat, seperti pantun, gurindarn, dan syair;
- Cerita prosa rakyat, seperti mite, legenda, dan dongeng;
- Nyanyian rakyat.
Folklor Setengah Usan (Partly Verbal Folklore)
Folklor setengah lisan merupakan folklor yang terdiri atas campuran unsur lisan dan unsur bukan lisan. Contohnya keper-cayaan rakyat tentang tahayul yang terdiri atas pemyataan yang bersifat lisan ditambah dengan gerak isyarat yang dianggap mem-punyai makna gaib. Bawang putih bagi orang Jawa misalnya, dianggap mencegah seseorang dari gangguan hantu. Demikian juga benda lain yang dianggap berkhasiat untuk melindungi diri atau dapat membawa rezeki, seperti batu-batu permata tertentu. Bentuk-bentuk folklor yang tergolong dalam kelompok besar ini, selain kepercayaan rakyat adalah permainan rakyat, teater rakyat, tari rakyat, adat istiadat upacara, atau pesta rakyat.Folklor Bukan Lisan (Nonverbal Folklore)
Folklor bukan lisan merupakan folklor yang bentuknya bukan lisan meskipun cara pembuatannya diajarkan secara lisan. Kategori ini dapat dibagi menjadi dua, yakni benda dan bukan benda. Bentuk-bentuk folldor yang tergolong benda antara lain: arsitektur rakyat (bentuk rumah asli daerah, atau bentuk lumbung padi), kerajinan tangan rakyat; pakaian dan perhiasan tubuh adat, makanan dan minuman rakyat, dan obat-obatan tradisional.![]() |
Pengertian Folklor Lisan, Setengah Lisan, dan Bukan Lisan Serta Contohnya |