10 Contoh Kelompok Teater Modern di Indonesia

10 Contoh-Contoh Kelompok Teater Modern di Indonesia adalah: 

  1. Bengkel Teater (W.S. Rendra), 
  2. Teater Populer (Teguh Karya), 
  3. Teater SAE (Budi S. Otong), 
  4. Teater Kubur (Dindon W.S), 
  5. Teater Koma (N. Riantiarno), 
  6. Teater Mandiri (Putu Wijaya), 
  7. Teater Kecil (Arifien C. Noer), 
  8. Teater Gandrik (Butet Kertarejasa), 
  9. Teater Garasi Yogyakarta, 
  10. Teater ASA Undip, dan lain-lain. 

Drama/Teater Mancanegara 


Di zaman Yunani Purba (100 SM-300 SM) teater berkembang dengan bagus sekali dan banyak melahirkan karya besar. Setelah Yunani purba dikalahkan oleh bangsa Romawi, pusat kebudayaan barat berpindah ke Roma. Sesudah Roma jatuh, mulailah abad pertengahan (abad kegelapan). Pada masa ini seni teater pun mengalami kemunduran. Seni teater bangkit lagi setelah jaman Renaisans (sekitar tahun 1500 M-1700 M). Seni teater berkembang dengan gilang-gemilang terutama di Inggris dan Perancis. Pada masa-masa ini lahirlah pengarang besar seperti William Shakespeare dengan karyanya Romeo dan Juliet, Hamlet, Pedagang Venesia, Mimpi di Tengah Malam Musim Panas, dan sebagainya. Pada masa ini naskah-naskah drama berbentuk puitis dengan dialog panjang-panjang.

Pada era modern, perkembangan teater terjadi seiring dengan perkem-bangan ilmu pengetahuan.

Tokoh yang berkembang pada era ini adalah 

  1. Henrik lbsen (Hantu-hantu, Hedda Gabler, Rumah Boneka, Musuh Masya-rakat, Bebek Liar), 
  2. George Bernard Shaw (Arms and The Man, Major Barbara, Man dan Superman, The Devil's Disciple, Caesar and Cleopatra). 

Tokoh teater terkemuka Prancis adalah 

  1. Emile Zola, Therese Raquin, 
  2. Eugene lonesco (Badak-Badak, Pelajaran, Biduanita Botak). 
10 Contoh Kelompok Teater Modern di Indonesia

Tokoh teater Jerman adalah 

  1. Bertold Brecht (Three Penny Opera, Mother Courage, 
  2. The Good Woman of Setzuan). Ada pula Arthur Miller (Amerika) melalui karyanya Matinya Pedagang Keliling.