Dalam Proses Transmisi, Kegiatan dapat dilakukan dengan Memberikan Variasi Pola Irama/Pengiring

Mengaplikasikan unsur-unsur musik ke dalam suatu karya musik nusantara dapat dilakukan dengan cara transmisi. "Transmisi" dalam musik merupakan proses penggarapan sebuah komposisi musik/lagu nusantara ke dalam sebuah bentuk pembaharuan. Dengan adanya transmisi, musik nusantara tetap tegak berdiri. Musik nusantara yang mengarah punah dan jauh dari jangkauan terus berkembang hingga kini.

Dalam proses transmisi, kegiatan dapat dilakukan dengan memberikan: 

  • Rangkaian gerak akor dalam lagu, 
  • Variasi pola irama/pengiring, 
  • Variasi nada-nada melodi. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas proses transmisi tersebut. 


Rangkaian Gerak Akor 

Sebelum mempelajari gerak akor terlebih dahulu kita akan mempelajari tentang akor dalam hubungannya dengan harmoni. Harmoni adalah hubungan sebuah nada dengan nada yang lain secara vertikal (overtone series) yang berprinsip dari hukum-hukum fisika dan sangat erat hubungannya dengan peristiwa alam. Konsep susunan vertikal ini merupakan dasar harmoni musik barat yang dikenal dengan istilah "sistem tonal", yaitu pergerakan bunyi yang alami menuju tonika (nada utama).
Dalam Proses Transmisi, Kegiatan dapat dilakukan dengan Memberikan Variasi Pola Irama/Pengiring
Harmoni dalam musik gamelan (nusantara) terletak pada perbedaan frekuensi nada-nada melodi musik (horizontal) yang menimbulkan efek ketegangan dengan menggunakan modus tertentu (pelog, slendro). Musik gamelan dianggap menggunakan "sistem modal" dengan kecenderungan pergerakan nada menuju nada pusat (central tone). Nada-nada pusat dalam gamelan disebut dengan istilah "pathet/sih". Dalam bermain musik kita akan merasakan bahwa harmoni mem-bangun sebuah karya musik. Harmoni memberikan isi, kekayaan, dan warna pada musik.