Ekspresi Gerak Sesuai dengan Pola Konsep Garapan

Ekspresi Gerak Sesuai dengan Pola Konsep Garapan 


Gerak-gerak yang dirangkai berdasarkan konsep garapan atau ide dapat dikembangkan sesuai dengan jumlah penari sehingga respons masing-masing penari dapat diekspresikan secara jelas. Penari tidak harus semuanya berdiri, duduk diam, atau bergerak, tetapi dapat dikembangkan menjadi sebagian duduk-sebagian berdiri, sebagian diam-sebagian bergerak, atau bergerak berkesinambungan. Jadi, seorang penari harus dapat menerapkan unsur keindahan tari seperti wiraga, wirama, wirasa, dan wirupa agar gerak tari yang diperagakan menjadi sebuah harmoni. Tidak hanya sekedar hafal gerakannya, memiliki ketepatan irama, dapat tersenyum atau sedih, dan berbusana indah, tetapi juga harus dapat dijiwai/diekspresikan dengan tepat.

Komposisi Tari Sederhana Sesuai dengan Iringan dan Konsep Pola Garapan 


Peragaan gerak tari akan menjadi lebih menarik apabila diiringi dengan musik tari dan ditarikan dengan komposisi yang bervariatif. Oleh karena itu, penguasaan tempat pentas perlu sekali dipelajari oleh penata tari dan penari sebab ada titik-titik tempat yang menguntungkan dan mematikan dilihat dari jarak penonton. Klimaks akhir dari pertunjukan, biasanya dilakukan di titik tengah panggung.
Ekspresi Gerak Sesuai dengan Pola Konsep Garapan
Titik pojok belakang biasanya dipergunakan untuk adegan yang menjadi langkah awal untuk memulai permasalahan, sedangkan bagian depan menjadi tempat yang sangat komunikatif antara penari dan penonton (terutama untuk drama tari). Dalam permainan komposisi, semua titik panggung menjadi tempat yang menarik untuk dibentuk komposisi simetris atau asimetris, vertikal, diagonal, zigzag, melingkar, atau spiral. Semua itu dapat dicapai apabila jumlah penari lebih dari empat orang.