Gerakan 3a Yang dibentuk Jepang Bertujuan Untuk Mendukung Jepang

Gerakan 3a Yang dibentuk Jepang Bertujuan Untuk Mendukung Jepang


Sebagai usaha mempropaganda penduduk Indonesia, pemerintah pendudukan Jepang membentuk Gerakan Tiga A. Gerakan 3A merupakan propaganda Jepang yang menyatakan bahwa Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin Asia.

Melalui Gerakan 3A, pemerintah pendudukan Jepang berusaha membujuk masyarakat Indonesia agar mau mendukung Jepang melawan tentara Sekutu. Jepang berusaha meyakinkan penduduk Indonesia, jika Jepang menang dalam perang melawan Sekutu, maka bangsa lndonesia akan dibebaskan dari penjajahan bangsa Eropa dan Barat. Gerakan atau propaganda pemerintah Jepang ini kurang berhasil, salah satu penyebabnya adalah karena gerakan ini dipimpin oleh tokoh yang kurang dikenal oleh masyarakat. Gerakan Tiga A pun dibubarkan.

Pada bulan Maret 1942, Jepang mulai menyusun strategi baru yang berkaitan dengan pendudukannya di Indonesia. Pemerintah militer Jepang mulai membcrlakukan undang-undang yang melarang kegiatan politik yang tidak mendukung kebijakan pemeritah Jepang di Indonesia. Beberapa organisasi di Indonesia yang dibentuk pada masa penjajahan Belanda dibubarkan. Sebagai gantinya pada tanggal 16 April 1943, Jepang membentuk organisasi Putera.

Tujuan pembentukan organisasi Putera untuk mempersatukan penduduk lndonesia agar mau mendukung Jepang dalam Perang Dunia II melawan Sekutu. Dalam perjalanannya organisasi Putera kurang memberikan hasil yang baik bagi pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia. Akhirnya organisasi Putera pun dibubarkan. Sebagai pengganti organisasi Putera, pada bulan Maret 1944 Jepang membentuk organisasi Idrea Hokokat atau Gerakan Kebaktian Rakyat Jawa.
Gerakan 3a Yang dibentuk Jepang Bertujuan Untuk Mendukung Jepang
Organisasi ini berada langsung di bawah pengawasan pejabat Jepang. Salah satu bagian dari organisasi Jawa Hokokai adalah Barisan Pelopor. Selain organisasi yang berhubungan langsung dengan kegiatan politik, pemerintah pendudukan Jepang juga membentuk organisasi yang tidak berkaitan dengan kegiatan politik. Organisasi yang dibentuk lebih berkaitan dengan agama. Organisasi yang mendapat izin dari pemerintah Jepang tersebut adalah Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI). Orgasniasi ini lebih banyak beraktivitas dalam kegiatan keagamaan, sepeni membangun masjid dan pengumpulan zakat.