Minta Tolong Kepada Setan Merupakan Jalan Menuju Kekafiran
Para dajjal mengaku bahwa ia mendapat pertolongan dari jin melalui jimat dan jampi-jampi. Sebenarnya permintaan tolong kepada setan atau jin Ifrit, sudah jelas melanggar ajaran Allah, sudah tentu ia adalah jalan menuju kekafiran.
Dikatakan, bahwa pada azimat atau jampi-jampi harus ada kata-kata kekafiran, agar setan mau membantu peramal dan penyihir itu. Kami tidak hendak berdebat dengan mereka, hanya saja, setiap dajjal atau peramal mengaku demikian dan kebanya-kan dari mereka adalah pembohong. Ada yang bertanya tentang sihir yang digunakan di India dan sebagainya, yang kadang-kadang menyembelih anak-anak di de-pan orang banyak. Kemudian mengembalikannnya dalam keadaan selamat.
Kami katakan bahwa sihir model ini adalah semacam pemutar-balikkan mata orang seperti yang dikisahkan Al Quran. Persis seperti tali-temali dan tongkat yang seolah olah berubah menjadi ular-ular yang hidup. Mereka dalam melakukan aksinya, menyihir mata orang dan menimbulkan rasa takut. Mercka dibuat seolah-olah melihat apa yang si penyihir itu kehendaki, padahal semuanya itu tidak ada.
![]() |
Minta Tolong Sama Jin Melalui Jimat dan Jampi-Jampi |
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa mendatangi peramal (dukun) lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari“. (Hadits Riwayat Muslim no, 2230, dan Ahmad no. 22711)
Allah SWT berfirman :
قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ.
“Katakanlah, ‘Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah’”. (QS. An Naml: 65).
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من أتى كاهنًا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد -عليه الصلاة والسلام-
“Barangsiapa mendatangi dukun lalu memercayai apa yang dia katakan, maka dia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ (Al-Qur'an) ”. (HR. Abu Dawud No. 3904, At Tirmidzi No. 135, an Nasai dalam as-Sunan al-Kubra No. 9017, Ibnu Majah No. 639, Ahmad No. 10167 ).
Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat ke-48
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisa’: 48)
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
دحما هاور ( َكَرْشَأ ْدَقَ ف ًةَمْيَِتَ َقَّلَع ْنَم. ٔٓ.
“Barang siapa yang mengenakan jimat maka dia telah menyekutukan Allah” (HR. Ahmad).
Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 88
ذٰلِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهْدِيْ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۗوَلَوْ اَشْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya : Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-An'am’: 88)
Sementara itu, dalam hadits riwayat Bukhari & Muslim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda sebagai berikut ini:
اجتنبوا السبع المو بقات: الشرك بالله والسحر..."Jauhilah tujuh hal yang membinasakan (dosa besar): menyekutukan Allah, dan sihir...(HR. Bukhari, no. 2766 dan Muslim, no. 89)
dilansir dari berbagai sumber