Pertempuran Heroik di Surabaya (10 November 1945)
- Inggris berjanji tidak akan menyertakan tentara NICA dalam pasukannya.
- Kedua belah pihak akan bekerja sama untuk menjamin keamanan dan ketenteraman.
- Dibentuk Kontak Biro agar kerja sama dapat terlaksana scbaik-baiknya.
- Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang.
Atas kesepakatan itu, pemerintah RI memperkenankan Inggris memasuki kota Surabaya. Mercka diberi wewenang menduduki objek-objek yang sesuai dengan tugasnya, yaitu kamp-kamp tawanan. Namun, dalam perkembangannya, pihak Inggris mengingkari perjanjian tersebut. Pada 26-27 Oktober mereka menyerbu penjara Kalisosok untuk membcbaskan tawanan Belanda. Mereka juga menduduki Pelabuhan Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, Gedung Bank Internatio, dan objek vital lainnya. Menanggapi hal itu, rakyat Surabaya menyerang semua pos Sekutu pada 28 Oktober 1945.
![]() |
Sejarah Singkat Pertempuran di Surabaya 10 November 1945 |
Pertempuran seru terjadi di beberapa sektor sehingga kedudukan Inggris bertambah kritis. Dalam peristiwa ini Mallaby nyaris tewas seandainya para pemimpin Indonesia tidak segera memerintahkan gencatan senjata. Kendati ada upaya gencatan senjata, pertempuran masih berkecamuk di beberapa tempat. Anggota Kontak Biro segera mendatangi objek-objek yang masih bertempur dengan maksud menghentikannya. Tempat terakhir yang dikunjungi Kontak Biro adalah Gedung Bank Internatio di Jembatan Merah.