Sihir Terhadap Rasulullah oleh Seorang Yahudi

Bukan Tuduhan Tapi Tantangan


Berita disihirnya Rasulullah Saw oleh seorang Yahudi bukan sekedar tuduhan, namun suatu tantangan keras kepada bangsa jin dan manusia. Ini dimaksudkan agar mereka berusaha lebih keras lagi melawan Muhammad Saw, agar mereka lebih meyakini kekuatan dirinya masing-masing atau bersama-sama, sekaligus juga meyakini kekuatan Aljah yang senantiasa ada di pihak rasul-Nya. Maka menjadi keharusan untuk merealisasikan ayat -ayat Al Qur'an yang menantang bangsa manusia dan jin itu agar tantang-an ini memperoleh jawaban dari kekuatan tersebut.

Kemudian kekuatan-kekuatan itu berusaha keras hendak melancarkan makar dan persekongkolannya terhadap Rasulullah saw, namun gagal. Kegagalan mereka harus diakui dan diketahui, bukan oleh jin saja, tapi juga oleh manusia, karena Rasulullah diutus kepada manusia bahwa semua tipu daya manusia dan jin tidak akan dapat mematahkan risalah Rasulullah Saw. Kalau sihir itu terjadi secara sembunyi-sembunyi, tidak terang-terangan dan tidak diketahui orang banyak. tentu akan ada orang yang berkata: Al Qur'an memang telah menantang manusia dan jin. Manusia sudah menjawab tantangan itu tetapi gagai. Namun jin belum memasuki arena, kalau saja mereka menjawab tantangan itu, mungkin bangsa jin itu bisa sukses.
Sihir Terhadap Rasulullah oleh Seorang Yahudi
Allah Maha Besar, karena itulah Dia buktikan bahwa segala kekuatan manu-sia dan jin bersama-sama tidak akan dapat meruntuhkan dinNya. Dengan itu tantanganNya, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, ternyata mereka semua gagal! 

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal dan bertanya kepadanya tentang suatu perkara, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari” (HR. Muslim).

Sementara itu, dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi ﷺ Muhammad bersabda sebagai berikut ini:  

من أتى عرافا أو كاهنا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد 

"Barangsiapa mengunjungi seorang arraaf atau peramal (dukun) dan percaya pada apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad (Alquran)." (Hadits sahih diriwayatkan Imam Ahmad) 

Sementara itu, sihir merupakan bentuk dari kekufuran. Kufur sama dengan tidak memiliki iman. Allah ﷻ berfirman:   

...وَلَٰكِنَّ ٱلشَّيَٰطِينَ كَفَرُوا۟ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحْرَ... "...hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia..." (QS Al Baqarah ayat 102). 

Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad ﷺ bersabda sebagai berikut ini:  

اجتنبوا السبع المو بقات: الشرك بالله والسحر..."Jauhilah tujuh hal yang membinasakan (dosa besar): menyekutukan Allah, dan sihir... (HR Muslim).