Kebahagiaan itu Bukan Usia Yang Panjang, Tapi Ketenangan jiwa dari Hati Yang

Kebahagiaan itu Bukan Usia Yang Panjang, Tapi Ketenangan jiwa dari Hati Yang Ridha

Kukatakan kepadamu lembut

Inilah arti kedewasaan yang sesungguhnya

Saat engkau mengenal bahwa hidup ini tidaklah mudah. Lalu engkau tahu dan memahami, bahwa kesukaran ini adalah mahar untuk kita tukar dengan kemudahan dihari yang tidak ada kemudahan selain syafaat-Nya nanti.

Sungguh keterbatas ini tidak mengenakan

Namun, dengan apakah lagi hati itu akan tunduk merunduk...

Sungguh segala bentuk keterbatasan itu adalah cara-Nya yang indah untuk kembali mengingatkanmu tentang Dzahirnya Al Aziz Yang Maha Perkasa, Al Jabbar Yang Maha Gagah! Al Qadir Al Muqtadir Yang Maha Menentukan dan semua penjelmaan Al Asmaaul Husna-Nya. Agar kita tidak angkuh dan sombong dengan kehendak kita..

Dan tentu saja, kita tidak akan pernah menang melawan Ketentuan dan Kehendak Rabb Yang Maha Gagah, dari itulah kita diajarkan sang rasul untuk bersabar.

Karena cerita cinta, luka, kepedihan, kesenangan, ketenangan, kegaduhan dan semua hal yang menyapa kita adalah rangkaian peristiwa yang saling berkaitan - bersymphony dengan perencanaan-Nya - untuk sempurnanya kebahagiaan para hamba yang bersabar!

Sungguh kesuksesan seorang hamba Allah itu bisa dilihat dari jejak-jejak ilmu dan amaliahnya, dari persembahannya untuk addienul islam ini, dari bekas-bekas ahlaqnya dan dari kemampuannya dalam merunduk tunduk dan bersahabat dengan takdir-Nya.

Sungguh cahaya santun Al Islam telah meneduhinya, sehingga kemilau bahagia senantiasa memancar dari senyum dihatinya.

"Keterbatasan adalah guru yang gagah perkasa, ia akan memaksa dan memperlihatkanmu cara untuk tunduk merunduk dan menyadari sepenuhnya bahwa dirimu hanyalah hamba yang butuh. Adikku"

Tak usahlah bersusah payah menuntut tuhanmu untuk merubah takdir-Nya, tapi berdo'alah agar hatimu ridha, agar hatimu senang dengan takdir-Nya, dan bersahabatlah dengannya dalam setiap helaan nafasmu agar DIA ridha kepadamu.


"Saat hati itu melembut, geletar jiwa itu perlahan menenang. Jika hati itu tetap keras, maka dunia ini memang keras. Adikku.."

Seandainya masalah itu adalah tamu yang sering datang dihari hari kita, apakah gerangan yang membuat kita tidak pernah ingin sesekali saja mengenalinya?.

Padahal ia sering datang menghampiri kita dalam hening atau desingan diam. Mungkin kita tidak pernah menyambutnya dengan baik, hingga ia bertamu lagi.

Lautan itu senantiasa gelisah seperti fitrahnya

Jadi perkokoh saja kayuhnya, agar perahu itu tetap melaju

Terus melangkah meski susah, tersenyum dalam dalam futur

Mendidik diri, meningkatkan kualitas kedisiplinan iman.

Karena, sungguh

Kebahagiaan itu bukan usia yang panjang,

Tapi ketenangan jiwa dari hati yang ridha. apapun itu.

Dimanapun kakimu berpijak dan jadi apapun dirimu.

Tentang mimpimu

Kejarlah, genggamlah

Berjalanlah hingga kakimu lelah

Namun segera, campakanlah ia

Sebelum ia mencampakanmu

Berlarilah, buktikanlah!

Namun ketahuliah adikku, engkau belum layak disebut dewasa Jika mimpimu masih terpaut di dunia ini

Dan kemenangan itu bernama akhirat, adikku

Itulah kesuksesan terbesar bagi seorang beriman.. 

Ketika Allah rindu kepada hambbanya 

siapa yang tidak mau dirindukan allah..?

ketika ujian datang sabarlah kawan. Siapa tau ujian itu bentuk hadiah allah

karena allah rindu keppada kita bukan berarti allah benci kepada kita mungkin allah rindu dengan rintihan doa-doa kita.Dengan ujian itu jga allah akan menjadikan kita hambanya yang lebih baik lagi.

Ketika ALLAH Subhanahu Wata'ala rindu pada hambanya..

DIA akan mengirimkan sebuah kado istimewa melalui malaikat Jibril yang isinya adalah UJIAN..

Dalam hadits kudsi ALLAH Subhanahu Wata'ala berfirman :

"Pergilah pada hambaku lalu timpakanlah berbagai ujian padanya karna Aku ingin mendengar rintihannya."..

(HR Thabrani dari Abu Umamah)

Kawan..

semoga kita diberi kekuatan dalam menjalani hidup

seperti layaknya karang di tepi pantai

yang selalu tegar dan sabar menhadapi

gelombang ombak ujian dan cobaan yang selalu menerjang..

Wahai..kawan dan sahabatku..

dengarkan lirih hati ini..

maafkanlah diriku jika selama ini

sengaja atau tidak, menyakiti kalian

membuat luka yang membekas dihati kalian

mengundang amarah, dendam, dan benci

tolong hilangkan rasa itu

bukakan pintu maaf itu

Aku percaya hati kalian lembut,

Selembut tutur bahasa, seteduh indah tatapan..

semoga bermanfaat untuk kalian kawan Zadanallah ilman wa hirsha...

jangan lupa tinggalkan koment ya kawan.