Pohon Itu Memberi Buahnya Pada Setiap Musim dengan Seizin Tuhan
"Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis” (QS53:43) “..tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah (QS64:11) “…pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya” (QS14:25)
Jadi berhentilah menyesal..
Tak usah memulai hari mu dengan menyesal,
Ingatlah lagi bahwasannya semua sudah terencana dalam perencanaan Nya yang sempurna. Tuhanmu tidak akan merugikanmu sedikitpun. Berhentilah menyesal, lepaskanlah..
Wahai jiwa jiwa yang telah dipercaya untuk terbangun dipagi ini, jangan luangkan waktu berhargamu untuk menyesal, karena penyesalan hanya akan menambahkan beban dan menjadi kerikil yang menutup celah celah kebahagiaan dihatimu. .
Selama itu hatimu menyesal, selama itulah ragamu tertindih oleh beban yang kamu fikirkan.
Selama itu pula ketajaman mata hatimu tidak berfungsi, bahkan buta dan memandang Dunia ini buruk. Padahal dunia ini bukan tempat untuk menyesal,
Dunia ini indah dan menakjubkan, isinya ini telah Allah cukupkan untuk seluruh mahluknya – mengisi jiwa jiwa dan perut perut mahluknya – hanya saja manusia kadang terlalu rewel, hingga ia tidak benar benar hidup dalam hidupnya.
Manusia terlalu banyak bertanya dan berkomentar, hingga hidupnya seperti raga raga kosong yang tidak bahagia dengan peranan yang telah dipercayakan atas dirinya. Mereka berharap menjadi orang lain atau ingin mengubah lain,.
Begitu meruginya satu raga yang kebahagiaannya dicuri masalalu, padahal dia hidup di hari ini yang seharusnya ia syukuri.
Betapa tidak bersyukurnya sebentuk tubuh yang terbangun dipagi hari dengan segumpal penyesalan, padahal matahari telah tersenyum tulus dengan sinarnya, untuknya melangkah
Saudaraku, jangan berlama lama terdiam ditemani berpotong potong penyesalan sementara waktu terus bergeser, jangan lengah, sadarilah peluru kematian sedang melesat menujumu..
Lepaskanlah, bangkitlah!
Hari sudah siang, hadapi hari hari dan berhati hatilah sebelum kita benar benar terbangun di suatu hari dengan perasaan menyesal yang sebenar benarnya menyesal.
Sungguh hari itu tidak ada lagi cahaya matahari yang setiap pagi menemui mu..
Sungguh hari itu tidak ada lagi warna warna indah yang menghiasi Dunia seperti pagi atau senja yang biasa. Hari itu hanya ada warna hitam..
Hari itu tidak ada lagi kesempatan untuk menyesal, penyesalanmu sudah terlambat.
Bersiaplah, lukiskanlah warna warna indah itu dari sekarang dengan memahami keindahan Al Islam.
Fikirkanlah dalam dalam, sepenting apakah hal yang kamu sesali di dunia ini ?
Berhentilah menyesal, karena Dunia dan isinya ini akan kamu campakan selepas penguburan jasadmu. Jasad yang saat ini kamu banggakan..
Disana hanya ada warna hitam..
Sepi menanti, ditemani debaran ketakutan..
Fikirkanlah, bahagialah..
Jika engkau dapati tubuhmu terbangun dipagi ini, bukankah itu sebuah kebetulan?
Tidak saudaraku, Allah telah mempercayaimu untuk membangun hari ini sebagai persiapan agar ragamu tidak menyesal nanti. Hari ini, hari kemarin dan hari yang akan datang adalah kesempatan..
Jangan manpaatkan untuk menyesal
Berhentilah menyesal, lepaskanlah..
Kepada siapakah penyesalan itu dialamatkan?
Sungguh tuhanmu tidak merugikanmu, dan janji Nya adalah benar..
Kenapa menuduh dusta, padahal prasangka itu sendiri adalah ucapan paling dusta?
Berhentilah..
Melangkahlah lagi.
Hari ini milikmu yang berharga...
Sebuah riwayat tentang perbincangan Nabi Isa ‘alaihissalam dengan Iblis. Berikut riwayatnya:
Iblis berkata kepada ‘Isa bin Maryam ‘alaihissalam: “Wahai anak Maryam, sesungguhnya tidak ada yang menimpamu kecuali apa yang telah ditetapkan Allah padamu.”
Isa menjawab: “Benar, wahai musuh Allah.”
Iblis berkata (lagi): “Naikilah gunung ini, lalu jatuhkan dirimu sendiri, aku ingin melihat kau mati (atau tidak?).”
‘Isa ‘alaihissalam menjawab: “Wahai musuh Allah, sesungguhnya hanya Allah yang (berhak) menguji hamba-Nya, dan seorang hamba tidak (berhak) menguji Tuhannya.”
Allah SWT berfirman:
وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
"dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."(QS.Al-Baqarah':195)
Setiap kebaikan yang kita berikan merupakan ibadah; dan salah satunya adalah dengan sebuah senyuman. Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadisnya:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ وَإِنَّ الْمَعْرُوْفَ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ وَأَنْ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِي إِنَاءِ أَخِيْكَ
Artinya: Jabir bin Abdullah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Setiap kebaikan adalah sedekah. Sesungguhnya di antara kebaikan adalah bertemu dengan saudaramu dengan wajah tersenyum. (H.R Tirmidzi)