Hasan al-Banna yang dikenal sebagai tokoh penting yang namanya disejajarkan dalam kelompok pembaharu. Ia dilahirkan Mesir pada tahun 1906 M. Pemimpin umunm Ikhwan al-muslimin ini dilahirkan di tengah-tengah keluarga yang kuat beragama, kaya dan di hormati oleh masyarakat. Ayahnya bernama Syeikh Ahmad bin Abdurrahman bin Muhammad al-Banna al-Sa'ati, seorang muslim yang taat.
Pada masa kanak-kanak, Hasan al- Banna mendapat didikan langsung dari orang tuanya. Ayah mendidik dan mengajarnya dengan berbagai ilmu pengetahuan antaranya, Al-qur'an, al-Hadits, Fiqih, bahasa dan ilmu tasauf. Setelah mendapat pendidikan dari sang ayah, lalu ia dimasukkan ke sekolah persiapan untuk selanjutnya diteruskan ke sekolah pendidikan guru di Damanhur.
Setelah menempuh pendidikan guru, ia melanjutkan studinya pada Darul Ulum Kairo. Dalam menjalani pendidikan, ia dikenal cerdas, rajin, tajam ingatan, dan berbakat menjadi pemimpin. Ia memasuki Darul Ulum usianya 16 tahun, dan dalam usianya ke 21 tahun iapun telah dapat menyelesaikan (menamatkan) studinya dengan baik.
Selain pelajaran-pelajaran yang di perolehnya di sekolah dan dirumah, Hasan al-Banna juga pengikut aktif aliran sufi sekte syadzaliah dan menganut Mazhab Hambali. Dengan berbekal pendidikan dan pengajian yang diikutinya serta pengalaman yang di perolehnya itu, kemudian mengantarkannya menjadi pemimpin yang mempunyai pengaruh besar di Mesir.
Pada tahun 1927 M, ia menerjunkan dirinya dalam kegiatan kemasyarakatan dalam arti yang luas. Pada mulanya ia bekerja sebagai guru pada sekolah lanjutan di Isma'iliyah. Adapun kegiatan al-Banna secara terorganisasi dalam masyarakat adalah dakwah Islamiyah yang dilancarkannya secara terkoordinir melalui Ikhwan al-Muslim, yang didirikannya sendiri pada tahun saat ia memulai aktivitas politiknya di Isma'iliyah, tempat ia mengajar.
Melalui gerakan Ikhwan al-Muslimin, al-Banna melakukan kegiatan yang antara lain bidang agama, seperti gerakan moral melalui dakwah, sosial, pendidikan, ekonomi dan politik. Namun bidang yang terakhir ini mulai bergerak pada tahun 1936 M. Jadi sebelumnya al-Banna melancarkan gerakannya dalam bidang politik aktivitasnya terbatas pada bidang keagamaan dan kegiatan sosial seperti tersebut di muka.
Dalam usaha melancarkan gerakannya di Mesir, Hasan al-Banna mengajukan tesis, bahwa krisis yang melanda masyarakat islam yang hanya dapat di pulihkan dengan jalan kembali kepada Al-qur'an, al-Hadits dan sirah (sejarah) Rasulullah Muhammad Saw. Tesis ini di majukan oleh al-Banna kepada masyarakat dan pemerintah Mesir, dan tesis ini pula dijadikannya sebagai dasar bagi dakwahnya yang disampaikan diberbagai tempat dan kesempatan.
Pada masa kanak-kanak, Hasan al- Banna mendapat didikan langsung dari orang tuanya. Ayah mendidik dan mengajarnya dengan berbagai ilmu pengetahuan antaranya, Al-qur'an, al-Hadits, Fiqih, bahasa dan ilmu tasauf. Setelah mendapat pendidikan dari sang ayah, lalu ia dimasukkan ke sekolah persiapan untuk selanjutnya diteruskan ke sekolah pendidikan guru di Damanhur.
Setelah menempuh pendidikan guru, ia melanjutkan studinya pada Darul Ulum Kairo. Dalam menjalani pendidikan, ia dikenal cerdas, rajin, tajam ingatan, dan berbakat menjadi pemimpin. Ia memasuki Darul Ulum usianya 16 tahun, dan dalam usianya ke 21 tahun iapun telah dapat menyelesaikan (menamatkan) studinya dengan baik.
Selain pelajaran-pelajaran yang di perolehnya di sekolah dan dirumah, Hasan al-Banna juga pengikut aktif aliran sufi sekte syadzaliah dan menganut Mazhab Hambali. Dengan berbekal pendidikan dan pengajian yang diikutinya serta pengalaman yang di perolehnya itu, kemudian mengantarkannya menjadi pemimpin yang mempunyai pengaruh besar di Mesir.
Pada tahun 1927 M, ia menerjunkan dirinya dalam kegiatan kemasyarakatan dalam arti yang luas. Pada mulanya ia bekerja sebagai guru pada sekolah lanjutan di Isma'iliyah. Adapun kegiatan al-Banna secara terorganisasi dalam masyarakat adalah dakwah Islamiyah yang dilancarkannya secara terkoordinir melalui Ikhwan al-Muslim, yang didirikannya sendiri pada tahun saat ia memulai aktivitas politiknya di Isma'iliyah, tempat ia mengajar.
Melalui gerakan Ikhwan al-Muslimin, al-Banna melakukan kegiatan yang antara lain bidang agama, seperti gerakan moral melalui dakwah, sosial, pendidikan, ekonomi dan politik. Namun bidang yang terakhir ini mulai bergerak pada tahun 1936 M. Jadi sebelumnya al-Banna melancarkan gerakannya dalam bidang politik aktivitasnya terbatas pada bidang keagamaan dan kegiatan sosial seperti tersebut di muka.
Dalam usaha melancarkan gerakannya di Mesir, Hasan al-Banna mengajukan tesis, bahwa krisis yang melanda masyarakat islam yang hanya dapat di pulihkan dengan jalan kembali kepada Al-qur'an, al-Hadits dan sirah (sejarah) Rasulullah Muhammad Saw. Tesis ini di majukan oleh al-Banna kepada masyarakat dan pemerintah Mesir, dan tesis ini pula dijadikannya sebagai dasar bagi dakwahnya yang disampaikan diberbagai tempat dan kesempatan.