Menganalisis Cerpen dan Puisi untuk Menemukan Standar Budaya

Cerpen menurut Hendy (1991: 184), Cerpen adalah kisah pendek yang mengandung kisahan tunggal. Sedangkan J. S. Badudu (1975: 53) memberikan batasan cerpen dilihat dari peristiwa yang terjadi di dalamnya. I mengatakan bahwa cerpen adalah cerita yang menjurus dan konsentrasi berpusat pada suatu peristiwa, yaitu peristiwa yang menumbuhkan peristiwa itu sendiri.

Sementara itu, Nugroho Notosusanto (dalam Taringan, 1984: 176), membatasi cerpen berdasarkan jumlah kata, yakni panjangnya sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halam kuarto spasi rangkap, yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.

Beberapa pengertian tadi dapat dijadikan pegangan untuk dalam mendefinisikan cerpen. Hal yang terpenting adalah karya sastra, termasuk cerpen, memuat latar belakang sosial budaya dalam ceritanya. Kita dapt mengenali suatu budaya dan nilai-nilai masyarakat melalui cerpen.
Unsur budaya dan nilai-nilai tersebut dapat dijadikan tema utama ataupun hanya sebagai latar yang mengiringi cerita.

Jika karya itu diciptakan oleh seorang Eropa misalnya, mak unsur buday dan kehidupan Eropa akan tergambar pula di dalamnya. Demikian halnya jika karya itu diciptakan oleh putra Afrika, maka sedikit-banyak unsur-unsur kehidupan yang berkeakraban akan turut mewarnainya. Kita akan banyak mengalami kesulitan jika tidak berusaha memahami unsur-unsur budaya dan kemasyarakatannya itu.

Perhatikan Contoh Kutipan Cerpen berikut.

"Laki-laki berkulit putih memutar tubuhnya sambil menghirup botol brandy-nya sampai sempoyongan. Ia lalu ingat sudah saatnya pulang dan ia menumpang bus ke Sophuatown."
Kutipan tersebut diambil dari cerpen yang berjudul The Sitcase. Penulisnya adalah Bronu Esekie, seorang Afrika Selatan. Dalam kutipan tersebut tergambar unsur budaya, seperti istilah brandy, yaitu nama minuman. Pembaca yang mengenal kedua nama asing itu akan mengalami banyak hambatan dalam menikmatinya.

Penggambaran unsur budaya dalam karya sastra dapat tercermin melalui percakapan antartokoh, alur, ataupun penggambaran secara langsung oleh pengarang.