Perkembangan Tasawuf Pada Abad Kedelapan Hijriyah

Perkembangan Tasawuf Pada Abad Kedelapan Hijriyah

Abad kedelapan Hijriyah tidak terdengar lagi perkembangan dan pemikiran baru dalam Tasawuf. meskipun banyak pengarang kaum shufi yang mengemukakan pemikirannya tentang IImu Tasawuf, namun kurang mendapatkan perhatian yang sungguh-sunguh dari umat Islam. sehingga boleh dikatakan bahwa nasib ajaran Tasawuf ketika itu, hampir sama dengan nasibnya pada abad ketujuh Hijriyah.

Para pengarang kitab Tasawuf pada abad ini antara lain;

  • Al-Kisaany; wafat tahun 739 H/1321 M.
  • Abdul Karim Al-Jiily; pengarang kitab Al-Insaanul Kamil.
Kalau pada abad kelima Hijriyah, Iman Al-Ghazaly dikenal sebagai tokoh Muslim yang pernah memurnikan ajaran Tasawuf dari unsur-unsur Filsafat, maka pada abad ini Ibnu Taimiyah (ia wafat pada tahun 727 H/1392 M.

Ajaran Tasawuf yang dominan ketika itu adalah aliran Tasawuf ibnu 'Araby; antara lain pemikiran Wihdatul Wujuud. Karena Ibnu Taimiyah memandang bahwa jaran tersebut banyak menyesatkan Islam, maka ia berupaya untuk memberantasnya, melalui kegiatan belajar-mengajar serta karangan-karangannya; antara lain kitapnya yang berudul "Ar-Raddu'Alaa Ibnu "Araby" Usaha ini Qayyin Al-Jauzy. Hingga abad-abad sesudahnya selalu ada Ulama yang berupaya seperti tiu, sampai sekarang.