Perkembangan Tasawuf pada Abad Kesembilan, Kesepuluh Hijriyah dan Sesudahnya

Sejarah Perkembangan Tasawuf pada Abad Kesembilan, Kesepuluh Hiriyah dan Sesudahnya
Dalam beberap abad ini, betul-betul ajaran Tasawuf sangat sunyi di dunia Islam. Berarti nasibnya lebih buruk lagi dari keadaan-nya pada abad keenam ketujuh dan kedelapan Hijriyah. Banyak diantara peneliti muslim yang menarik kesimpulan, bahwa dua faktor sangat menonjol yang menyebabkan runtuhnya pengaruh ajaran Tasawuf di dunia Islam yaitu :
  • 1) Karena memang Ahli Tasawuf sudah kehilang kepercayaan di kalangan masyarakat Islam, sebab diantara mereka yang terlalu menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya, misalnya tidak lagi menjalankan Shalat, karena mereka sudah mencapai tingakat ma'rifat.
  • 2) Karena kita itu, penjajahan Bangsa Eropa yang beragam Nasrani sudah menguasai seluruh negeri islam. Tentu saja, paham-paham sekularisme dan materialisme, selalu dibawah dan digunakan untuk menghancurkan ajaran Tasawuf yang sangat bertentangan dengan pahamnya.
Meskipun, nasib ajaran Tasawuf sangat menyedihkan dalam empat abad tersebut di atas, tetapi tidaklah berarti bahawa ajaran Tasawuf sama masih adanya Ahli Tasawuf yang memunculkan ajaran-nya, dengan mengarang kitab-kitab yang memuat Tasawuf ; antar lain:
  • Abdul Wahhab Asy-Syaa'rany; (898-973 M/ 1493-1565 M). dan diantara karangannya yang memuat ajaran Tasawuf berjudul Ual-Lathaaiful Minan (Kehalusan Hati).
  • Abdul Abbas Ahmad bin Muhammad bin Mukhtaar At-Tijaany; lahir di Ain Mahdi tahun 1150 H/1737 M, lalu wafat tahun 1230 H/1815 M. dan ia sebagai pendiri Terakat Tijani.
  • Sidi Muhammad bin Ali As-Sanusy; lahir di Tursy tahun 1206 H/1791 M, kemudian wafat di Jaghbub tahun 1276 H/1859 M. dan ia sebagai pendiri tarekat Sanusiyah.
  • Asy-Syekh Muhammad Amin Al-Kurdiy; wafat tahun 1332 H/1914 M. dan ia sebagai pengarang kitab Tanwirul Quluub Fi-Mu'amalah Allaamil Ghuyuub, serta beliau termasuk pengikut Tarekat Naqayabandiyah.
Meskipun masa kejayaan yang seperti terjadi di abad II, III dan IV tidak pernah dicapainya hingga sekarang ini, namun ajarannya tetap hidup, karena merupakan suatu unsur dari ajaran islam. Hanya saja kadan-kadang disalahgunakan oleh orang-orang tertentu untuk mencapai tujuannya; misalnya untuk tujuan politik, mejik dan sebagainya. sehingga citra Tasawuf di mata masyarakat muslim menjadi rusak, karena dikotori oleh motiv-motiv tertentu. maka faktor-faktor inlah yang menyebabkan sehingga nasib tasawuf mengalami kemunduran hingga sekarang ini, namun masih selalu diupayakan oleh pengikutnya dari berbgai macam aliran Tarekat.