Permulaan pertumbuhan tarekat di dunia islam adalah pada penghabisan abad ketigadan permulaan abad keempat Hijriyah, diantaranya :
Tarekat
- Tarekat Tahifuriyah, yang dibangsakan kepada Abu Yazid al-Bustami,
- Tarekat Saktiyah, yang dinisbahkan kepada Surri al-Saqti,
- Terekat Khazariyah, yang dibangsakan kepada Abi Sa'id al-Khazzar,
- Tarekat Nuriyah, yang dinisbahkan kepada Abu Husein An-Nuri,
- Tarekat Mulamatiyah, yang dinisbahkan kepada Hamdun al-Qahhar al-Mulamaty. (Asywadi Syukur, 1978 : 48).
- Tarekat Qadiriyah, yang dinidbatkan kepada Syeikh Abdul Qadir Jailani sebagai pendirinya;
- Tarekat Maulawiyah, yang dinisbahkan kepada Maulana Jalaluddin Ar-Rumy;
- Tarekat Rifa'iyah, yang dibangsakan kepada Syeikh Ahmad Ar-Rifa'iy;
- Tarekat Suhrawardiyah, yang dinisbahkan kepada Umar As-Suhrawardy;
- Tarekat Badawiyah, yang dinisbahkan kepada Syeikh Ahmad al-Badawy;
- Tarekat Naqsyabandiyah, yang dinisbahkan kepada Syeikh Bahauddin Muhammad bin Hasan An-Naqsyabandy;
- Tarekat Syatthariyah, yang dinisbahkan kepada Syeikh Abdullah Asy-Syathary;
- Tarekat Khawatiyah, yang dibangsakan kepada Syeikh Abdul Barakat Ayyub bin Muhammad al-Khalwaty;
- Tarekat Haddadiyah, yang dinisbahkan kepada Syeikh Abdullah al-Haddady. (Mahjuddin, 1991 : 116).
