Ruang Lingkup Pembahasan Tasawuf Dilihat Dari Segi Materi dan Segi Ilmiyah

Ruang Lingkup Pembahasa Tasawuf 

Ruang lingkup pembahasan tasawuf dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi materi dan dari segi ilmiyah

Dari segi materi dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sebagai jalan atau cara yang ditempuh dalam membersihkan bathin dari segala macam akhlaq mauzmumah dan mengisinya dengan akhlaq mahmudah menjauhkan diri dari segala macam penyakit qalbu dan mengobatinya dengan rumus iman dan taqwa.

2. Berisikan dorongan-dorongan agar berlomba-lomba dalam kebaikan semaksimal mungkin serta menjauhi larangan-larangan Allah, sehingga dapat naik ke maqam terpuji serta dilidhai oleh Allah SWT, akhirnya dapat menikmati kebahagiaan yang sejati dan abadi.

Ruang lingkup tasawauf dari segi ilmiyah berkerakter pada ilmu tauhid dari ilmiyah berakar pada ilmu tauhid yang berisikan empat macal ilmu yaitu :

1. Metafisika : Pengatahuan tentang alam ghaib. dalam tasawuf banyak sekali terdapat hal-hal yang menyangkut metafisika yang tidak sanggub dilihat dengan akal pirikran dan rumusan rumusan fisika. pembahasannya banyak mengacu kepada masalah rasa (zaug) dan keyakinan akan adanya yang ghaib. Misalnya tentang Ketuhanan, malaikat, alam arwah dan lain sebagainya.

2. Etika : Yaitu ilmu tentang tingkah laku, kesopanan, budi pekerti dan sebagainya. Di sini jelaslah bahwa tasawuf berintikan ilmu akhlaq, karena di dalamnya dibahasah tentang akhlaq mazmumah yang wajib ditinggalkan dan akhlaqqul mahmudah yang harus dimiliki, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan karena tasawuf berisikan dengan mutiara-mutiara akhlaq.

3. Psykology : yaitu ilmu tentang jiwa yang berbeda dengan ilmu jiwa umum. psikology tasawuf mempunyai karakteristik tersendiri yang selain menyelidiki gejala jiwa dan faktor-faktor yang mempengaruhi juga berisi teori-teori perawatan dan pengawasannya agar selalu berjalan di atas rel yang benar menuju redha Alahi.

4. Estetika : yaitu tentang keindahan yang melahirkan seni. dalam diri manusia ada gharizah seni, suka kepada keindahan. Allah sendiri maha indah dan menyukai keindahan. Allah sendiri maha indah dan menyukai keindahan. Estetika tasawuf mendorong manusia mengimbangkan gharizah seni dan mempertinggi rasa, untik dijadikan sebagai sarana makrifah, wasilah mengenal kebenaran.

Orang yang tumpul hatinya dari keindahan, berarti tumpul perasaanya dalam mengenali keindahan Tuhan. cinta adalah puncak dari rasa keindahan yang bersemi dalam jiwa.