5 Hubungan Akhlak Yang Berkaitan dengan Psikologi
Ilmu Aklak mempelajari tingkah lagu manusia sebagai gejala yang tampak dan dijadikan bahan kajian dalam melihat keadaan kejiwaan manusia yang sungguhnya berhubungan erat dengan psikologi. Berkaitan dengan tingkah laku manusia, Kartini Kartono (1990: 6) membaginya menjadi beberapa tingkatan (niveau), yaitu sebagai berikut.
- Niveau anorganis, sebagai perilaku alamiah menurut hukum alam, misalnya seluruh manusia atau binatang yang lapar akan segera mencan makanan.
- Niveau vegetatif, perilaku yang sama terdapat pada semua makhluk hidup dan organisme karena adanya faktor internal dan eksternal sebagai dan vital atau daya hidup yang oleh Freud disebut dengan istilah libido.
- Niveau animal, perilaku instingtif yang terdapat pada ciri binatang, gerak kehidupan yang tidak direncanakan dan tanpa akal budi, seperti tindakan spontanitas manusia.
- Niveau human, perilaku instingtif dan disertai akal budi. Perilaku ini terwujud dengan cara direncanakan dan disertai pandangan-pandangan yang berwawasan. Dalam perilaku manusia terdapat faktor-faktor yang mendukung dinamika perilakunya, yaitu pengetahuan, pengalaman, pengamatan, dan pendalaman terhadap situasi lingkungannya, juga diperkaya oleh kebudayaan dan akal sebagai alat tafsir yang mengubah pola perilaku di setiap individu manusia.
- Niveau absolut atau niveau religius atau niveau transcendental, perilaku perpaduan yang koheren antara jiwa dan rasa, akal dan pikir manusia berkaitan dengan bentuk-bentuk keyakinan terhadap Dzat Yang Esa. Keyakinan tentang keberadaan Tuhan yang tidak dapat ditembus oleh akal manusia. Perilaku ini khusus untuk orang yang berakal. Energi kemanusiaan yang paling supranatural melalui daya spiritualitas yang metafisik. Kalau dalam tingkatan perilaku manusia pada umumnya, ahli filsafat menyebut manusia sebagai makhluk berpikir (al-insan hayawanu-nathiq), dalam perilaku deterministik, manusia bukan hanya makhluk berpikir, tetapi juga malchluic berkeyakinan (wama yanthiqu `anil-hawa inhua ila wahyu yuha). Kekuatan dari perilaku absolut adalah adanya rujukan mutlak untuk berperilaku, yaitu berupa kitab suci yang diyakini berasal dari Tuhan yang terlepas dari campur tangan.
![]() |
| 5 Hubungan Akhlak Yang Berkaitan dengan Psikologi |
