Landasan Normatif dalam Ajaran Islam

Tags

Landasan Normatif dari Ajaran Islam


Bagi umat Islam, Allah SWT. adalah sumber utama yang dirujuk untuk dijadikan landasan bertingkah laku. Jika Allah SWT. dikatakan sebagai sumber rujukan dan landasan normatif dalam berakhlak, pada hakikatnya akhlak manusia adalah cermin dari akhlak Penciptanya karena Dzat-Nya sifat dan af'al (perilaku). Apabila manusia menyadari dan meyakini dengan semua fitrah alamiah ini, tiada landasan normatif yang paling benar, kecuali yang berasal dari Allah SWT., perjalanan manusia senantiasa waspada dengan setiap perubahan dalam kehidupan yang fana karena kefanaan berlaku bagi hukum alam.

Landasan Normatif

Landasan Normatif sebagai hukum yang dibuat oleh Allah SWT. merupakan hukum-hukum yang siap untuk dipilih oleh manusia. Hukum tentang baik dan buruk, hidup dan mati, dunia dan akhirat, nisbi dan mutlak, jasmani dan rohani, atas dan bawah, pahala dan dosa, neraka dan surga, kepastian dan kemungkinan, dan sebagainya merupakan hukum Allah SWT. yang siap dijadikan pilihan manusia. Apabila seseorang memilih kebaikan, berlakulah hukum dalam kebaikan, sebagaimana seseorang memilih kejahatan, sistem hukum yang ada hanyalah hukum kejahatan. Landasan normatif dari ajaran Islam, yang demikian sempurna "wajib" dibuat oleh Dzat yang Mahasempurna, yaitu Dzat yang tidak dan bukan bersifat alami. Al Quran adalah landsan normatif yang benar sempurna karena Alah SWT. adalah Dzat yang mahasempurna.

AL-QURAN SEBAGAI LANDASAN NORMATIF 

Dalam agama Islam, landasan normatif akhlak manusia adalah Al-Quran dan As-Sunnah. Di antaranya adalah firman Allah SWT. dalam surat Al-Qalam ayat 4:
Landasan Normatif dalam Ajaran Islam
Artinya: "Dan sesungguhnya, engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur" (Q.S. Al-Qalam: 4) Ayat di atas menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW. memiliki akhlak yang paling mulia. Oleh karena itu, seluruh umat manusia yang beriman kepada Nabi Muhammad SAW. wajib menjadikan akhlak beliau sebagai rujukan perilaku dan suri teladan.