Landasan Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Tags

Landasan Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia


Masyarakat yang berpegang pada norma sosialnya akan menerima berbagai realitas. Keyakinan sosial terhadap sumber nilai akan ikut menentukan pola kehidupan dan mewujudkan hukum-hukum sosial yang diharapkan dapat membantu meringankan beban sosialnya. Masyarakat yang berprinsip pada filosofika normatif, bukan hanya meyakini hal-hal yang realistik dan empirik, tetapi juga meyakini hal-hal yang mitos merupakan kegaiban realitas. filosofis mampu merumuskan ideologj dan pandangan hidup suatu bangsa dan negara. karena itu, Akhlak manusia yang didasarkan pada landasan normatif filosofis tergambar dengan jelas dalam kehidupan berikut.
  1. Kehidupan individu manusia yang dianut secara personal sebagai pijakan tingkah laku seseorang. 
  2. Kehidupan bermasyarakat yang ditunjuk dari pemahaman filosofis terhadap berbagai pandangan para filsuf, para ulama, dan pemikir lainnya. 
  3. Kehidupan berbangsa dan bernegera, sebagaimana negara-negara yang menganut ideologi tertentu sebagai hasil perenungan filosofis para pendirinya. Misalnya, falsafah negara Indonesia, yaitu Pancdsila. 
  4. Kehidupan beragama yang didasarkan pada pandangan filosofis pendiri atau tokoh agamanya, misalnya Hindu, Buddha, dan berbagai agama yang kemudian dikategorikan sebagai aliran sesat. 
  5. Kehidupan berpolitik, ekonomi, kebudayaan, dan pola hidup manusia lainnya, seperti gerakan politik kaum sosialis, komunis, kapitalis, ateis, nasionalis, agamais, dan sebagainya.
Secara historis, bangsa Yunani memiliki kesusastraan yang sangat tinggi mulai dari personifikasi dan legenda, adngeng-dongeng, dan teka-teld. Karya puitis Homerus yang berjudul Illias dan Oddeysea menduduki tempat yang istimewa dalam kesusastraan Yunani dan dapat disebut sebagai kesusastraan tertua di dunia. Peranan kesusastraan yang dibuat Homerus, bahkan dapat diibaratkan seperti wayang di Pulau Jawa yang mempunyai pengaruh luar biasa dalam pendidikan masyarakat.
Landasan Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia
Cerita-cerita yang dikembangkan dalam dongeng-dongeng di atas, sampai sekarang masih memengaruhi seni dan peradaban yang diidamkan oleh sebuah negeri besar dan maju, seperti Jerman dengan konsep Nazinya dan Amerika Serikat dengan ambisi sebagai polisi dunianya. Secara tidak disadari, keinginan dua negeri ini, didasari oleh sebuah impian Homerus yang menginginkan negara kota (pollis) untuk dipimpin oleh sebuah garda beradab. (Cecep Sumarna, 2006: 5)