3 Hasil Sidang Kabinet Presiden Soekarno Sebelum Para Pemimpin RI ditawan Belanda

3 Hasil Sidang Kabinet Presiden Soekarno Sebelum Para Pemimpin RI ditawan Belanda


Dalam serangan itu Belanda berhasil menawan presiden, wakil presiden, dan beberapa pejabat tinggi lainnya. Presiden Soekarno diterbangkan ke Prapat (dekat Danau Toba) dan kemudian ke Bangka. Wakil Presiden Hatta langsung ditawan di Bangka. Setelah itu Belanda menyiarkan berita ke seluruh dunia yang menyatakan bahwa RI sudah tidak ada dan perlawanan TNI sama sekali tak bcrarti. Propaganda semacam ini jelas menyudutkan kedudukan RI di mata dunia internasional.

Kendati demikian, Sebelum para pemimpin republik ditawan, Presiden Soekarno masih sempat memimpin sidang kabinet secara singkat. 3 Hasil sidang kabinet tersebut yakni sebagai berikut.
  1. Pemerintah Republik Indonesia memberikan mandat melalui radiogram kepada Menteri Kemakmuran Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatra. 
  2. Presiden dan wakil presiden tetap tinggal di dalam kota agar tetap dekat dengan KTN dengan risiko ditawan Belanda. 
  3. Pimpinan TNI akan menyingkir ke luar kota untuk melaksanakan perang gerilya dengan membentuk wilayah komando di Jawa dan Sumatra. 
Agresi militer Belanda kedua ini mengundang reaksi dan kecaman dari dunia internasional. Belanda dinilai selalu mengganggu ketertiban dan perdamaian dunia. Belanda pun dianggap tidak menghormati setiap persetujuan yang dibuatnya. Oleh karena itu, Dewan Keamanan PBB mulai membicarakan agresi Belanda kedua ini. Dalam pertemuan tanggal 28 Januari 1949, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang memerintahkan penghentian semua operasi militer Belanda dan penghentian semua aktivitas gerilya tentara Republik.