3 Tingkat Kemenakan dalam Masyarakat Minangkabau

3 Tingkat Kemenakan dalam Masyarakat Minangkabau


Terdapat tiga tingkatan kemenakan dalam masyarakat Minangkabau, yaitu 
  1. Kemenakan di bawah dagu, 
  2. Kemenakan di bawah pusat, dan 
  3. Kemenakan di bawah lutut. 
Kemenakan di bawah dagu merupakan kemenakan yang memiliki hubungan darah dengan pengayom. Keme-nalcan di bawah pusat menunjuk kemenakan yang datang dari daerah lain, biasanya satu marga dengan pengayom. Adapun kemenakan di ba-wah lutut adalah kemenakan yang berasal dari budak. Semakin tinggi posisi kemenakan, semakin baik perlakuan pengayom.

Konsep tingkatan dalam masyarakat Minangkabau, oleh sosiolog dikenal dengan konsep stratifikasi sosial, yaitu penggolongan individu secara vertikal berdasarkan status yang dimilikinya. Dari dua contoh tentang konsep di atas, ternyata terdapat hal yang berbeda. Pertama, konsep yang sama, dalam hal ini konsep sosialisasi, memiliki pengertian atau definisi yang berbeda antara orang kebanyak-an dan sosiolog. Kedua, kenyataan atau peristiwa yang sama, dalam hal ini perbedaan kemenakan, digunakan konsep yang berbeda, yaitu ting-katan bagi orang Minangkabau dan stratifikasi sosial bagi sosiolog.
3 Tingkat Kemenakan dalam Masyarakat Minangkabau
Variabel adalah konsep akademik, termasuk sebagai konsep sosio-logis, bukan konsep sosial. Variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai. Stratifikasi sosial, misalnya, dapat disebut sebagai variabel, karena stratifikasi sosial memiliki variasi nilai, yaitu tinggi, menengah, dan bawah.