Cerita Apa Yang disampaikan dalam Teater Khon di Negara Thailand

Thailand 


Pada masa lalu di Kerajaan Thailand para raja, anggota kerajaan, dan bangsawan memiliki kelompok penghibur tersendiri. Para seniman itu akan melakukan pertunjukan pada saat-saat istimewa seperti ulang tahun atau kedatangan tamu. Cerita yang biasa dipertunjukkan adalah Ramayana (dalam bahasa Thai disebut Ramakian). Sebagian pemain teater ini menggunakan topeng. Sendratari Thailand ini dikenal dengan nama Khon.

Karakter yang paling terkenal adalah Totsakan (Rahwana), Rama, dan Hanoman. Para pemain biasanya ditentukan berdasarkan bentuk tubuhnya untuk kemudian dilatih khusus untuk peran tersebut. Gerakan formal dari Khon tidak membedakan akting dan tarian. Setiap langkah memiliki arti dan diiringi oleh musik, narasi, dan lagu yang sesuai. Gerakannya dilatih berulang-ulang hingga benar-benar mendarah daging.

Pada masa Ayutthaya (1350-1767), Khon tidak mengenakan topeng tapi dilukis di wajah pemainnya. Pertunjukannya diadakan di aula istana atau lapangan dengan diterangi obor. Pertunjukan lengkap Ramayana dapat berlangsung berhari-hari. Topeng merupakan bagian terpenting dari pertunjukan Khon. Karakter tokoh di-sampaikan melalui topeng. Misalnya taring tumpul melengkung pada wajah topeng mewakili usia tua. Tari yang runcing melengkung menandakan orang sepatuh Topeng-topeng Khon baya. Taring runcing lurus menandakan orang muda. Selain itu, mata orang jahat terdiri dari dua macam, mendelik atau sedikit
sipit. Ada 2 kelompok besar karakter Khon, tanpa mahkota (chada) dan bermahkota.

Para monyet dan praiurit Rahwana termasuk kelompok tanpa mahkota. Rama, Laksmana, resi, Rahwana, kerabat dan sekutu Rahwana, dan para jenderal monyet mengenakan mahkota. Topeng rnonyet memiliki gigi yang rata. Ada lebih dari 10 gaya mahkota (chada) pada topeng Khon. Beberapa karakter seperti Rama dan Laksmana menggunakan iebih dari 1 jenis sesual dengan adegannya. Dalam versi modern, mereka tidak memakai topeng, dan hanya menggunakan chada. Jika topeng hanoman selalu putih maka mahkota Rahwana selalu memiliki 3 tingkat.

Dalam Khon, lebih dari 100 jenis topeng dipakai oleh para raksasa dan siluman. Agar tidak membingungkan, dibagi meniadi 14 kelompok topeng. Vereka dibedakan berdasarkan bentuk mata, mulut, dan warna wajah. jika warna topengnya mirip, maka digunakan identifikasi lainnya. Contohnya topeng Phya Thut dan Khun Prachat sama-sama berwarna ungu. Untuk membedakannya Phya Thut menggunakan tombak sedangkan Khun Prachat menggunakan gada.

Topeng Khon tidak mudah untuk dipakai karena hanya memiliki sedikit lubang yang membuat pemainnya sulit bernapas. Para pemeran monyet yang melakukan gerakan akrobatik menggigit talinya agar topeng tidak copot. Karena para pemain menggenakan topeng dan tidak dapat berbicara, ada seorang narator atau Khon Phak yang memahami subjek, ritme penari, dan musik pengiringnya. Hanya para pelawak yang berbicara sendiri. Para pemain yang mengenakan chada pun tidak berbicara.
Cerita Apa Yang disampaikan dalam Teater Khon di Negara Thailand
Kostum pemain disesuaikan dengan karakternya. Manusia laki-laki dan dewa mengenakan pakaian yang melambangkan keagungan dan keanggunan. Kostum perempuan melambangkan kecantikan dan kelemah-lembutan. Para aktor peran jahat mengenakan kostum yang melambangkar, kekejaman dan kekuatan dan kostum monye't membertkan kesan yang tak pernah lelah. Kostum monyet sering berwarna-warni dan kadang serupa dengan warna topengnya. Mereka memakai mantel yang menyerupai bulu.