Kata Harut dan Marut dalam Ilmu Sihir

Kata Harut dan Marut adalah Badal dari kata Malakain yang dalam keadaan Majrur ditandai dengan fathah, atau juga sebagai Athaf Bayan. Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa kata Harut dan Marut adalah Badal dari kata An-Naas, namun penafsiran seperti ini sangatlah jauh. Ada juga yang mengatakan bahwa Harut dan Marut itu sebagai Badal dari Asy-Syayaathiin yang berarti bahwa Harut dan Marut itu adalah nama suku dari golongan Jin.

Dan penafsiran seperti ini sangatlah lemah. Kemudian kalimat Wa Maa Yu'allimaani Min Ahadin dengan mentasydid kata Yu'allimaani berasal dari kata At-Ta'lim (mengajar) Dalam Qiraat Syadz, huruf Ainnya dibaca sukun yang berarti berasal dari kata Al-Plaam (memberitahukan).
Ini karena kedua malaikat tersebut tidak mengajarkan sihir, tetapi mereka memberitahukan adanya sesuatu yang bernama sihir dan mereka melarang manusia untuk mempelajarinya. Pendapat ini bisa diterima dan banyak digunakan. Imam Ali bin Abi Thalib r.a. pernah mengatakan, "Kedua malaikat tersebut hanyalah mengajarkan sihir sebagai bentuk peringatan (kepada manusia agar tidak terjatuh dalam sihir) dan bukan pengajaran untuk dicerna (dipergunakan sebagai alat untuk mengganggu atau menyakiti orang lain) Karena dalam ayat tersebut telah disebutkan bahwa sihir adalah lambang kekufuran, dan orang yang belajar sihir berarti kafir." 

Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat ke-65
وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
Artinya:65. Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.(QS. Az-zumar’: 65)

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa mendatangi peramal (dukun) lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari“. (Hadits Riwayat Muslim no, 2230, dan Ahmad no. 22711)

Allah SWT berfirman :

قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ.

“Katakanlah, ‘Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah’”. (QS. An Naml: 65).

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: 

من أتى كاهنًا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد -عليه الصلاة والسلام-

“Barangsiapa mendatangi dukun lalu memercayai apa yang dia katakan, maka dia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ (Al-Qur'an) ”. (HR. Abu Dawud No. 3904, At Tirmidzi No. 135, an Nasai dalam as-Sunan al-Kubra No. 9017, Ibnu Majah No. 639, Ahmad No. 10167 ).

Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat ke-48

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisa’: 48) 

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: 

دحما هاور ( َكَرْشَأ ْدَقَ ف ًةَمْيَِتَ َقَّلَع ْنَم. ٔٓ.

“Barang siapa yang mengenakan jimat maka dia telah menyekutukan Allah” (HR. Ahmad).

Al-Qur'an Surat Al-An'am Ayat 88

ذٰلِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهْدِيْ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۗوَلَوْ اَشْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Artinya : Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-An'am’: 88)

Sementara itu, dalam hadits riwayat Bukhari & Muslim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda sebagai berikut ini: 

اجتنبوا السبع المو بقات: الشرك بالله والسحر..."Jauhilah tujuh hal yang membinasakan (dosa besar): menyekutukan Allah, dan sihir...(HR. Bukhari, no. 2766 dan Muslim, no. 89)

Dilansir dari berbagai sumber