Sihir Pandangan Mata Memang Ada dan Nyata

Sihir Pandangan Mata Memang Ada dan Nyata


Akan tetapi, yang menjadi inti permasalahan adalah: Apakah sihir mampu mengubah pandangan mata atau tidak? Kelompok yang mengatakan bahwa sihir hanyalah khayalan belaka, menafikannya. Adapun kelompok yang mengatakan bahwa sihir memang ada dan nyata, berbeda pendapat. Sebagian menyatakan bahwa sihir hanya bersifat mempengaruhi, dalam artian hanya mengubah watak orang yang terkena sihir sehingga menjadi bagian dari penyakit.

Sebagian lainnya meyakini bahwa pengaruhnya sampai bisa mencapai sesuatu yang tidak masuk akal, seperti mengubah benda mati menjadi benda hidup atau sebaliknya. Jumhur ulama lebih banyak memilih kemungkinan yang pertama, dan hanya sedikit dari mereka yang memilih kemungkinan kedua. Jika kita melihat kekuasaan Allah SWT, semua kemungkinan itu bisa diterima (tidak mustahil adanya). Akan tetapi, jika kita melihat kenyataannya, inilah yang menjadi persoalan. Banyak dari mereka yang mengatakan bahwa sihir adalah nyata tidak dapat menunjukkan bukti pernyataan mereka itu.
Sihir Pandangan Mata Memang Ada dan Nyata
Al-Khitabi mengutip sebuah pendapat bahwasanya terdapat beberapa golongan yang mengingkari adanya sihir secara mutlak. Sepertinya, mereka ini mendukung kelompok yang mengatakan bahwa sihir hanyalah belaka.

Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat ke-65

وَلَقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۚ لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Artinya:

65. Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, “Sungguh, jika engkau mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi.


Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal dan bertanya kepadanya tentang suatu perkara, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari” (HR. Muslim).


Sementara itu, dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi ﷺ Muhammad bersabda sebagai berikut ini:  

من أتى عرافا أو كاهنا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد 

"Barangsiapa mengunjungi seorang arraaf atau peramal (dukun) dan percaya pada apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad (Alquran)." (Hadits sahih diriwayatkan Imam Ahmad) 


Al-Qur'an Surat An-Nisa Ayat ke-48

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisa’: 48)


Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, Nabi Muhammad ﷺ bersabda sebagai berikut ini:  

اجتنبوا السبع المو بقات: الشرك بالله والسحر..."Jauhilah tujuh hal yang membinasakan (dosa besar): menyekutukan Allah, dan sihir... (HR Muslim).   


Sumber: Praktisi Ruqyah Syar'iyyah